Bengkulu #KitoNian

Harga Telur Naik, Pedagang Kehilangan Pembeli

Telur Ayam ras di Pasar Panorama. Foto: Soni

BENGKULU – Melonjaknya harga telur ayam berimbas pada penurunan omset pedagang. Harga yang sebelumnya berkisar Rp 38 ribu per karpet, kini naik signifikan menjadi Rp. 45 ribu per karpet. Dengan harga ini pedagang khawatir akan kehilangan pembeli. Pera, salah seorang pedagang di Pasar Panorama Kota Bengkulu menyampaikan kondisi ini telah berlangsung usai lebaran.

“Setelah selesai lebaran idul fitri, harga telor ayam sangat mahal bahkan ada yang sampai Rp. 50 ribu per karpet,” papar Pera, Jum’at (20/7/2018).

Ia melanjutkan, dengan naik nya harga telur membuat pembeli menjadi komplain, dan langganan telur berkurang.

Meski banyak ibu-ibu yang mencoba menawar, lanjut Pera, ia tak bisa lagi mengurangi harga telur yang sudah merupakan harga yang pas untuk dijual eceran maupun per karpet.

Naiknya harga telur ayam ras ini berbeda dengan penjualan telur ayam kampung yang cenderung menurun. Dikatakan Pera, harga telur ayam kampung saat ini bekisar Rp. 2000 per butir.

“Beda lagi dengan Telor Ayam Kampung, sebelum lebaran harganya berkisar Rp. 2.500 per bijinya. Malah sudah lebaran mengalami penurunan harga sebesar Rp. 2000 per butir,” katanya.

Baca Juga
Tinggalkan komen