Logo

DPRD Provinsi Bengkulu Minta Dinas Pariwisata Adakan Pertemuan Bahas Persoalan Festival Tabut

BENGKULU – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales menuturkan setelah selesainya acara tahunan Festival Tabut banyak persoalan yang terjadi.

Persoalan tersebut mulai dari tenda, sampah hingga susunan pedagang yang tidak rapi membuat acara Festivak Tabut setiap tahunnya berisi keluhan dari masyarakat.

Padahal menurutnya dengan adanya event tabut tersebut, membuat perekonomian Bengkulu meningkat. Karena banyak masyarakat maupun pelancong yang berkunjung ke Festival Tabut untuk melihat langsung acara selama 10 hari tersebut.

“Sebenarnya event tabut membuat kita bangga, karena memiliki daya tarik sendiri yang membuat orang-orang datang ke Bengkulu. Sayangnya setelah selesai, mulailah persoalan-persoalan bermunculan,” kata Suimi saat diwawancarai oleh Bengkulunews.co.id Senin (31/07/23) siang.

Terlebih Festival Tabut merupakan ajang nasional yang digelar dari tahun ketahun. Belum lagi pihak pemerintah tidak dilibatkan dalam perjanjian berjalannya kegiatan mulai dari harga tenda dan lainnya.

Sehingga Ia meminta para panitia dapat bertanggung jawab dengan kerjasama yang sudah disepakati dan dipenuhi. Ia menegaskan apapun yang terjadi dalam perjanjian baik dari pedagang maupun panitia, wajib di ketahui oleh masyarakat.

“Yang jelas karena tidak dilibatkan isi perjanjian pihak ke satu punya kewajiban apa begitu juga dengan pihak kedua. Harga lapak berapa dan setor PAD berapa, tetapi terlepas dari pada itu harus bertanggung jawab dari poin-poin yang sudah di tandatangani oleh kedua belah pihak. Artinya apapun yang terjadi masyarajat Bengkulu wajib tahu,” tegasnya.

Suimi juga meminta alangkah baiknya pihak Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu dapat bertemu secara langsung dengan pihak Kerukuran Keluarga Tabut dan instansi terkait untuk memperbaiki dan membahas persoalan tersebut. Sehingga ke depannya Festival Tabut berjalan lancar tanpa adanya aduan keluhan dari masyarakat maupun pedagang.

“Sehingga kami berharp bahwa komisi II dengan adanya informasi kurang sedap terkait penyelenggaraan Festival Tabut, akan mengundang Dinas Pariwisata membahas hal-hal apa saja yang menjadi permasalahan serta kendala. Agar di tahun-tahun mendatang tidak terjadi kesalahan yang sama,” demikian Suimi.