Logo

Diduga Diteror, Mobil Wartawan Dibakar

Lebong – Alexander, warga Desa Pelabuhan Kecamatan Bingin Kuning, salah seorang wartawan RMOLBengkulu yang bertugas di Kabupaten Lebong, diduga mendapat teror.

Mobil jenis Agya dengan nomor polisi BD 1598 H milik Alek -sapaan akrabnya- dibakar oleh orang tidak dikenal (OTD), Jumat (14/6/2019) sekitar pukul 03.01 WIB. Kejadian itu sudah dilaporkan ke Polres Lebong.

Alek mengatakan indikasi teror atau unsur kesengajaan diketahui setelah dirinya menemukan sisa pampers beraroma pertalite dalam kap mobil.

“Saya tidak mau berspekulasi karena saya sudah serahkan ke penyidik Polres Lebong, Entah ada kaitannya atau tidak dengan profesi saya sebagai wartawan,” ujar Alex.

“Saya tidak mau menduga-duga, tapi terkait apa motif pelaku tersebut, saya serahkan ke penyidik Polres,” sambung Alek

Alek mengaku secara pribadi dan keluarga tidak pernah terlibat masalah serius dengan siapapun. Dia menjalankan pekerjaan seperti biasa. Mencari, mengolah, dan menulis berita.

Dia bersyukur warga yang melihat berteriak memanggil warga lainnya. Jika tidak ada warga yang melihat, kata Alek, mobil dan rumah orang tuanya ikut terbakar.

Sementara Kapolres Lebong AKBP Andree Ghama Putra SH SIK melalui Kasat Iptu Teguh Ari Aji SIK membenarkan laporan tersebut. Saat ini saksi-saksi yang melihat saat kejadian dimintai keterangan.

“Laporan sudah kita terima dan tim penyidik sudah lakukan olah TKP dan mencari data pelengkap terkait kejadian tersebut,” sampai Kasat.

Dipihak lain, salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Lebong, Algodi Sumarjan mengecam aksi dugaan teror di daerah itu. Menurutnya, teror dapat melemahkan independensi jurnalis.

Dia mendukung upaya kepolisian untuk mengungkap siapa dalang sebenarnya. Jika memang benar itu aksi teror, artinya ada upaya pelemahan dan ancaman bagi pekerja jurnalis yang memang harus kritis.

“Saya yakin ini ada kaitannya dengan sejumlah pemberitaan yang begitu kritis dari jurnalis Alexander. Untuk itu kami dari masyarakat mendukung upaya Polres Lebong, mengungkap dugaan teror yang dialami jurnalis,” tegasnya.

Kejadian ini diketahui pertama kali oleh salah seorang warga yang kebetulan lewat. Warga yang melihat api sudah menyala disebelah kiri depan mobil, tepatnya di bagian lampu depan berteriak membangunkan warga yang tengah terlelap tidur.

Api yang sudah menyala akhirnya berhasil dipadamkan berkat kerjasama warga.

Awalnya warga mengira api yang menyala karena konsleting pada aliran listrik atau pengapian pada Mobil. Namun, perkiraan itu terbantahkan setelah kap mobil dibuka untuk melihat sumber asap yang keluar dari dalam.

Dugaan teror atau unsur kesengajaan mobil dibakar dikuatkan dengan adanya bukti sisa Pampers terbakar yang beraromakan pertalite yang menempel pada plastik bamper mobil tersebut.

Penulis : Redaksi
Sumber : Rmolbengkulu