Logo

Dewan Perjuangkan Kenaikan Honor Guru Paud

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Sefti Yulisna

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Sefti Yulisna

BENGKULU – Polemik Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bergaji rendah masih jadi salah satu isu pendidikan yang disoroti di Bengkulu. Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Sefti Yulisna menyebut masih banyak Guru PAUD yang bergaji jauh di bawah standar kesejahteraan.

Sefti mengungkap, banyak guru yang dibayar hanya sebesar Rp150 ribu sampai Rp300 ribu per bulan. Namun dengan kecintaannya mengajar, sehingga banyak yang rela bertahan dengan kesejahteraan di bawah nilai layak.

“Karena sudah mencintai profesinya mengajar, banyak guru dengan gaji di angka Rp150 masih mau menjalankannya,” kata Sefti, Kamis (7/10/21).

Sefti menilai Guru PAUD memiliki peran penting dalam satu sistem pendidikan seperti guru lainnya. Sehingga pihaknya kembali berencana untuk mendorong penganggaran honorarium kelayakan bagi Guru PAUD di Provinsi Bengkulu.

“Kami akan perjuangkan untuk kesejahteraan mereka agar bergairah untuk mereka bisa semakin mengabdi di dunia pendidikan,” katanya.

Seperti tahun sebelumnya, dewan juga telah memperjuangan 1000 Guru PAUD di sepuluh kabupaten dan kota dengan estimasi honor Rp300 ribu perbulan dengan total anggaran sebesar Rp3 miliar selama sepuluh bulan.

“Meski tidak menyeluruh di daerah-daerah, namun itu cukup membantu. Kedepan kami akan perjuangan kembali program ini dan semoga mendapat dukungan dari pemerintab daerah,” pungkasnya. (red/adv)