Logo

Derta Wahyulin: Hari Kartini Momentum Evaluasi Peran Perempuan Indonesia

BENGKULU – Sejarah mencatat, perempuan punya andil besar dalam berbagai peristiwa bersejarah di negeri ini, bahkan perempuan Indonesia seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Meutia dan Cut Nyak Dhien ikut serta angkat senjata melawan penjajah.

Hal tersebut ditegaskan Plt Ketua PKK Provinsi Bengkulu Derta Wahyulin Rohidin Mersyah, usai menghadiri peringatan hari Kartini di Istana Bogor, Sabtu, (21/4/2018).

Peringatan Hari Kartini ini, lanjut Derta Wahyulin, adalah momentum bersejarah, “dengan peringatan ini, perempuan Indonesia harus terlibat dalam berbagai sektor pembangunan, membantu mengisi kemerdekaan yang telah bersama-sama diperjuangankan sejak puluhan tahun silam,” ujar Derta bersemangat.

Perempuan Indonesia, tambah Derta Wahyulin, seperti R. A. Kartini, dan Dewi Sartika telah memberikan contoh nyata, bagaiamana perempuan Indonesia berjuang dan berbuat untuk bangsa ini.

“Keterlibatan perempuan di ruang publik, termasuk pengentasan kemiskinan, serta pemerataan pendidikan bagi segenab anak negeri, harus terus diperjuangkan,” tambah istri dari orang nomor satu di Provinsi Bengkulu ini.

Menurut Derta Wahyulin, hal penting dari peringatan Hari Kartini, bukan acara seremonial seperti mengenakan kebaya, “menurut saya mengevaluasi dan menata kembali keterlibatan perempuan dalam pembangunan nasional jauh lebih penting, oleh sebab itu, saya mengajak perempuan Indonesia khususnya perempuan Bengkulu, mari isi kemerdekaan ini dengan semangat para pendiri bangsa,” tambahnya.

Lebih jauh Derta Wahyulin menjelaskan, peran penting perempuan dalam pembangunan, berawal dari peran di dalam keluarga, “pondasinya harus kita bentuk sejak dini, yaitu dalam keluarga kita masing-masing,” papar Derta. Menurutnya, perempuan masa kini, harus bisa menghasilkan generasi yg tangguh yang akan meneruskan perjuangan bangsa.

“Menciptakan kerukunan di dalam keluarga itulah yang akan menjadi modal perdamaian bangsa,” papar Derta Wahyulin, sembari mengajak seluruh masyarakat Bengkulu, dukung pemerintah agar dapat memberikan yang terbaik untuk kemajuan bangsa.

“Setiap kinerja pasti punya kekurangan, mari saling mengisi, termasuk peran advokasi dalam berbagai kasus yang melibatkan kekerasan terhadap perempuan perlu ditingkatkan,” pungkas Derta Wahyulin.

Peringatan hari Kartini berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor. Turut hadir dalam acara yang mengangkat tema “Perempuan Indonesia yang Menginspirasi” tersebut, sejumlah menteri perempuan dan istri gubernur yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja, serta beberapa tokoh perempuan inspiratif.