Logo

Bukan Karena Lampu Padam, Ini Penyebab Bayi Kembar Meninggal

BENGKULU – Terkait kasus meninggalnya bayi kembar di dalam mesin inkubator RSUD M.Yunus Bengkulu beberapa waktu lalu yang diduga disebabkan listrik padam, diklarifikasi pihak RSUD M.Yunus Bengkulu melalui Kasubag Humas, Sukarmen.

Dalam keterangannya, saat listrik padam, alat penunjang kehidupan masih berfungsi dengan baik dan semua tindakan yang dilakukan sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Kalau listrik mati itu memang benar. Cuma mati lampunya itu hanya berkisar 5 menit. Kemudian alat itu (Inkubator) ada baterainya, walaupun lampu mati dia tetap hidup,” jelas Sukarmen.

Senada disampaikan Ketua Komite Perawatan, Desi Susanti, meninggalnya bayi kembar itu bukan disebabkan matinya lampu di RSUD M.Yunus, namun, kata dia karena kondisi pasien yang sudah dalam keadaan kritis.

“Jadi memang kondisi bayi kembar itu lahir dengan berat badan rendah, cuma 800 gram. Secara logika juga akan sulit untuk dipertahankan, yang kedua dia prematur, kurang bulan. Artinya bukan karena mati lampu, tetapi karena memang kondisi pasien yang kritis yang menyebabkan pasien meninggal,” bebernya.

Sebelum ke RSUD M.Yunus, lanjut Desi, Ibu bayi kembar tersebut pernah mengunjungi dua rumah sakit lain yang ada di Kota Bengkulu.

“Dia sebelum kesini pernah ke rumah sakit lain dulu. Sudah dua rumah sakit dia kunjungi. Informasi yang kami dapatkan, karena kami juga melakukan pengkajian sebelum dia kesini. Kami mendapat informasi dulu dia melahirkan anak pertama juga anaknya meninggal ada riwayat pendarahan,” tandasnya.