BOSDa Bengkulu Selatan Sudah Disalurkan 100 Persen

Terbit : Juni 26, 2019 - Penulis : Erlan Oktriandi - Kategori : Bengkulu Selatan, Daerah

Bengkulu Selatan – Para orang tua siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bengkulu Selatan tidak perlu lagi khawatir membelikan seragam sekolah baru untuk anaknya. Pasalnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa) seratus persen.

“Ya sudah kita salurkan seratus persen ke rekening sekolah baik SD maupun SMP. Tinggal lagi pihak sekolah membelanjakan sesuai petunjuk teknis pembelanjaan dana BOSDa sesuai dengan peraturan bupati,” kata Kasubag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Dinas Dikbud Bengkulu Selatan, Titin Suwarni Selasa (25/6/2019).

Titin mengatakan untuk teknis pembelanjaan sepenuhnya diserahkan kepada pihak sekolah. Pihaknya hanya menyalurkan dan mengawasi dan menerima laporan pertanggung jawaban.

“Kami menyalurkan dan mengawasi laporan alokasi dana sesuai peruntukan,” ujarnya.

Dana BOSDa senilai Rp4,2 miliar dari dana APBD TA 2019 itu disalurkan untuk jenjang SD dan SMP sederajat. Dana tersebut digunakan untuk untuk pengadaan seragam sekolah dan perlengkapan sekolah bagi siswa yang kurang mampu. Kemudian untuk belanja laptop atau komputer sekolah dan untuk kesiapan pelaksanaan UNBK dan kegiatan kesiswaan.

“Prioritaskan untuk memfasilitasi perlengkapan pendidikan siswa kurang mampu di sekolah masing–masing. Baru setelahnya kebutuhan sekolah lainnya,” tandasnya.

Dia berharap pihak sekolah mengalokasikan dana BOSDa sesuai peruntukannya. Yakni tercantum dalam Peraturan Bupati Bengkulu Selatan Nomor 03 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bengkulu Selatan Nomor 07 Tahun 2018 tentang BOSDa jenjang SD dan SMP di Bengkulu Selatan.

“Kami tidak mau mendengar ada pihak sekolah yang tersandung masalah hukum lantaran salah dan tidak jujur mengalokasikan dana BOSDa. Kami akan terus mengawasi penggunaannya. Baik dari pengadaan seragam atau pengadaan komputer. Pihak sekolah jangan mencari untung dari bantuan untuk siswa kurang mampu tersebut,” demikian Titin.

Penulis : TH. Tajarman