
Sejarahwan dan Budayawan Bengkulu Agus Setiyanto
BENGKULU – Sejarahwan dan Budayawan Bengkulu Agus Setiyanto sebut rencana pergantian julukan Bengkulu menjadi Bumi Merah Putih itu harus dikaji kembali. Rencana ini bagian dari salah satu program Gubernur Bengkulu terpilih Helmi Hasan dan Mian.
Menurutnya, penamaan ini harus didasari atas sesuatu yang ada di daerah tersebut. Seperti Jogja Kota Gudek karena menggambarkan ciri khas daerah tersebut. Bumi Rafflesia menurut Agus lebih tepat karena Bengkulu memang memiliki bunga itu.
“Nah kita sudah punya sesuatu sebutan sebagai Kota atau Bumi Raflesia, karena sudah ada bunga Raflesianya, bahkan sejarahnya itu luar biasa,” kata Agus, Selasa (17/12/2024).
Agus mengatakan, Bengkulu tidak memiliki hubungan apa-apa dengan sebutan Bumi Merah Putih. Nama ini sulit diterapkan di Bengkulu, meskipun Fatmawati merupakan penjahit Bendera Merah Putih.
“Saya khawatir itu, Bumi Merah Putih apa hubungannya, itu tidak ada hubungan apa-apa. Apakah Merah Putih ada sebelumnya di Bengkulu, alasannya apa itu harus dikaji,” ucapnya.
Ia mengingatkan, penamaan Bumi Merah Putih ini nantinya akan menimbulkan polemik. Masyarakat pasti meminta jawaban dari pemerintah alasan di balik penggatian julukan tersebut.
“Tapi kalau mau menambah tidak apa-apa. Bukan berarti setelah disebut Bumi Merah putih, julukan Bumi Rafflesia-nya hilang,” ungkap Agus.
Ia menyarankan pemerintah lebih fokus pada pembangunan daerah dan memberdayakan penamaan lokal yang sudah ada, ketimbang mengganti sesuatu yang sudah tertanam di masyarakat.
“Lebih baik fokus bagaimana menjadikan Bengkulu menjadi sebuah kota yang diidamkan masyarakat. Mau jadi kota religius silahkan, mau jadi kota budaya silahkan. Lebih baik sebutan-sebutan yang sudah ada di wilayah itu diberdayakan,” katanya.
Lagipula, kata Agus, penyebutan-penyebutan itu hanya tampilan luar, dan tidak menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dalamnya. Nama-nama itu tidak memiliki arti apa-apa jika masyarakatnya tidak berkembang.
“Itukan kulitnya saja, isinya apa? itu yang penting. Disebut Bumi Rafflesia tapi masyarkatnya belum sejahtera. Apa artinya sebutan Bumi Rafflesia, sebutan Bumi Merah Putih jika masyarakatnya tidak sejahtera dan bagahia,” demikian Agus.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!