
Irwan Eriadi, M.Si
Bengkulu – Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Irwan Eriadi, M.Si dengan tegas meminta agar PD Bimex yang hanya mampu setor PAD Rp.15 Juta per-tahun ditutup. Sementara pendapat Ketua Komisi III, Jonaidi, sedikit lebih ekstrem, dia mengatakan, sebaiknya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu dijadikan konter Handpone (HP).
“Menurut saya, sebaiknya PD Bimex ditutup. Sebab, jika hanya mampu menyetor PAD sebesar Rp. 15 juta setahun, itu berarti sama sekali tidak ada konstribusi untuk daerah,” kata Irwan Eriadi, yang akrab disapa Edi Ramli, di ruang kerjanya, Selasa (2/7/2019).
Masih menurut Politisi Partai Gerindra itu, padahal dari perjalanan PD Bimex saat ini dia melihat ada terobosan untuk kemajuan BUMD milik Pemerintah Provinsi tersebut. Namun hanya tetap menyumbangkan PAD yang sedikit. Sebab itu menjadi sebuah pertanyanyaan besar.
“Tujuan dibuatnya BUMD untuk turut mendongkrak PAD. Tetapi kalau PAD nya sedikit, itu sama saja dengan tidak ada pendapatan,” jelasnya.
Edi Ramli juga menuturkan, bahwa berdasarkan penelusurannya selama ini, PD Bimex yang notabene adalah Badan Usaha Milik Daerah mengelola beberapa Aset milik Pemerintah Proivinsi Bengkulu.
“Yang saya tahu seperti di dekat SPBU Simpang Kampung Bali, ada aset Pemerintah Provinsi Bengkulu berupa beberapa bangunan yang dikelola oleh PD Bimex dan disewakan. Termasuk yang disewakan untuk menjadi Gudang Semen di Kawasan Pulau Baii. Semua itu tentu saja berpotensi megasilkan PAD. Tetapi kenapa justru laporannya kok kecil,” tegas Edi Ramli.
“Ini tentu saja menjadi pertanyaan kita. Kalau pengasilannya habis hanya untuk membayar gaji Karyawan PD Bimex, lantas konstribusinya untuk daerah mana? Sementara dana yang digunakan untuk mendirikan PD Bimex dulu, pastilah bersumber dari APBD Provinsi Bengkulu,” tambahnya.
Pernyataan senada disampaikan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi, SP, bahwa jika PAD PD Bimex hanya Rp. 15 juta setahun lebih baik mendirikan Konter Handpone.
“Kalau Cuma Rp. 15 juta setahun, sudah lah bikin Konter HP saja,” ujar Jonaidi.
Sebelumnya, Direktur PD Bimex, Budi Darmawansyah, M.Si, sempat menerangkan bahwa dengan kondisi perusaaan yang tidak sehat jika ingin mendapatkan PAD yang besar tentu dibutuhkan modal.
“Jika disertai modal, kita yakin mampu menghasilkan PAD yang besar,” kata Budi, sebagaimana dikutip dari laman rakyatbengkulu.
Penulis : Aan Ade Do
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!