Logo

Tragedi Yuyun, Duka Indonesia

Ibunda Yuyun, Yana, saat memperlihatkan foto Yuyun kepada Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti

Ibunda Yuyun, Yana, saat memperlihatkan foto Yuyun kepada Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti

bengkulunews.co.id – INDONESIA BERDUKA. Peristiwa tragis yang menimpa Yuyun, seorang siswi SMP yang masih berusia 14 tahun, yang diperkosa dan dibunuh oleh 14 orang ini tidak hanya menjadi duka bagi keluarga dan kerabat terdekat Yuyun ataupun Provinsi Bengkulu, melainkan duka Indonesia yang harus disikapi secara arif dan bijaksana serta menentukan solusi yang solutif agar tragedi kemanusiaan ini tidak kembali terulang di kemudian hari.

“Indonesia berduka, negara kaget atas kasus ini. Mungkin kasus ini kejadian pertama di Indonesia,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Yohana Susana Yembise ujarnya saat mengunjungi rumah duka di Desa Kasie Kasibun Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Kamis (5/5).

Kedatangan Yohana diterima Yakin dan Yana, orangtua beserta saudara laki-laki Yuyun. Setibanya di rumah tersebut, Yohana yang didampingi langsung Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti menyerahkan bantuan dan menyampaikan ucapan duka atas kasus yang merenggut nyawa anak perempuan pelajar SMPN 5 PUT. Yohana mengatakan, kedatangannya ke Bengkulu untuk menyampaikan duka sekaligus melihat dan mengawal kasus kekerasan seksual yang menimpa Yuyun agar dituntaskan secara hukum.

Bagi tujuh orang tersangka yang masih berstatus anak-anak, menurut dia, tetap dituntut hukuman penjara sesuai undang undang (UU), yakni tuntutan 10 tahun penjara. Adapun bagi tersangka yang berusia di atas 18 tahun akan dihukum seberat-beratnya, yakni tuntutan penjara seumur hidup. Yohana juga mengajak seluruh warga untuk bersama-sama melindungi anak-anak dan perempuan. “Sepulang dari sini saya akan merancang gerakan nasional laki-laki lindungi perempuan dan anak, karena pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah laki-laki,” demikian Yohana. (126)