Logo

Taman Smart City Base Camp Bagi Anak Punk

Taman Smart City Base Camp Bagi Anak Punk

BENGKULU – Siapa yang tidak mengenal anak jalanan yang memiliki rambut tegak berwarna dan bergaya mental, dengan ideologi sosial sendiri. Mereka biasanya tidur di emperan jalan, mencari makan dengan mengamen di lampu merah kota.Tentunya hal tersebut juga dapat ditemukan di Bengkulu.

Salah satu warga, Budi menuturkan para punk yang menjadikan taman Smart City sebagai base camp berada di sana selama 24 jam setiap harinya. Mereka biasanya tidur di siang hari namun sebagian lagi mencari uang lewat mengamen.

Sedangkan ketika malam menjelang, mereka yang beranggotakan sekitar 10 orangan tersebut akan berkumpul dan melakukan kegiatan seperti bermain musik atau mabuk.

“Iya mereka itu 24 jam berada di taman smart city, kerjanya kalau tidak tidur ya ngamen atau mabuk lah,” tegas Budi saat diwawancarai Bengkulunews.co.id Sabtu (28/10/23) siang.

Segala aktivitas yang mereka kerjakan semua berpusat di Taman Smart City. Smart City sendiri merupakan sebuah taman bergaya modern di Kota Bengkulu, yang dibangun pada 2018 silam. Taman ini sendiri diperuntukkan bagi masyarakat dalam mencari akses layanan publik maupun informasi. Biasanya taman ini selalu diisi anak-anak muda yang ingin mengerjakan tugas, karena adanya jaringan internet.

Namun saat ini taman tersebut sudah menjadi tempat nyaman bagi para anak Punk berteduh. Walaupun sudah berapa kali petugas meamanan mengamankan tamam tersebut, karena adanya laporan dari warga sekitar namun hingga saat ini mereka masih menempati taman tersebut.

“Iya sudah berapa kali satpol PP mengamankan karena aduan dari masyarakat. Tapi mereka paling pergi sebentar terus kembali lagi,” sambungnya.

Sehingga Taman Smart City sendiri menjadi lebih sep dari biasanya, karena ke hadiran mereka. Bagaimana tidak tamam ini memberikan tempat tinggal nyaman bagi mereka, dengan fasilitas seperti kursi, meja dan payung yang teduh. Sehingga mereka terhindar dari terik matahari dan guyuran hujan.

Budi berharap pemerintah dapat segera melakukam tindakan, dengan memberikan fasilitas bagi anak-anak Punk agar tidak tidur di taman tersebut.

“Semoga pemerintah bisa memfasilitasi mereka, merangkul dan diberikan pekerjaan. Siapa tahu mereka bisa berubahkan,” demikian Budi.