Logo

Sehari Sebelum Hilang, Wina Cekcok dengan Penjaga Kos

Sehari Sebelum Hilang, Wina Cekcok dengan Penjaga Kos

Bengkulu – Wina Mardiani (20) Mahasiswi semester 5 fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu ditemukan meninggal terkubur di rawah belakang rumah kosan tempat korban menyewa, pada Minggu (8/12/19).

Siapa dan apa motif pelaku sehingga tega membunuh korban masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Motor Honda jenis Scoopy milik korban pun juga hilang.

Sementara menurut informasi yang dihimpun bengkulunews.co.id dari salah seorang kerabat dan beberapa teman korban, sehari sebelum hilang sempat terjadi cekcok mulut antara korban dengan penjaga rumah kos.

Cekcok terjadi lantaran motor penjaga rumah kos jatuh dan lecet akibat tersenggol oleh korban. Setelah peristiwa itu, besoknya (Selasa, 3/12/19) korban dilaporkan hilang.

“Sejak dikabari hilang penjaga kosan bersifat pasif. Bahkan tidak ada lagi di rumah,” ujar Sukses.

Otopsi Ditunda

Rencana otopsi yang tadinya dilakukan malam ini ditunda besok (Senin 9/12/19). Penundaan terjadi karena menunggu dokter yang akan melakukan otopsi pulang dari luar kota.

Usai otoposi, Paman korban, Irwan Hanidi, mengatakan bahwa jenazah Wina akan langsung dibawa ke Desa Padang Jaya Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko untuk dikebumikan.

“Kami dari pihak keluarga di dalam hanya melihat wajah korban untuk memastikan bahwa benar korban adalah Wina Mardiani,” kata Irwan, saat keluar dari ruangan.

“Kami mohon doanya, semoga keluarga tabah dengan cobaan ini. Kami juga mohon dukungannya, semoga kejadian ini cepat terungkap,” sambung Irwan.

Baca juga : Penemuan Sandal Korban, Pentunjuk Wina Ditemukan Terkubur

Pantauan bengkulunews.co.id, Ayah korban tampak syok setelah keluar dari salah satu ruangan tidak jauh dari kamar DVI RS Bhayangkara Polda Bengkulu.

Ayah korban yang keluar didampingi pihak keluarga, saat ditanya wartawan, tak banyak yang disampaikannya. Dia hanya tidak menyangka dengan kejadian itu.

“Saya tidak menyangka ini terjadi,” kata Ayah Korban, sembari berjalan dipapah oleh pihak keluarga.

Penulis: Yudi Arisandi