Logo

Pustu Bukit Nibung 6 Tahun Terbengkalai

LEBONG, bengkulunews.co.id – Sungguh mengenaskan bangunan puskesmas pembantu (pustu) Desa Bukit Nibung Kecamatan Bingin Kuning Kabupaten Lebong. Dibangun dengan uang rakyat ratusan juta rupiah namun tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan sepertinya sengaja dibiarkan rusak tak terawat.

Dedi, salah seorang warga Bukit Nibung, ketika ditemui belum lama ini, menjelaskan, bangunan tersebut sudah tidak dimanfaatkan lagi selama lebih kurang enam tahun lamanya.

“Bangunan pustu itu memang tidak bisa dimanfaatkan lagi, dikarenakan sejak pembangunannya hampir puluhan tahun lalu lokasinya sangat jauh dari pemukiman penduduk Desa Bukit Nibung. Bidan desanya juga keberatan untuk menempatinya dikarenakan minimnya fasilitas, seperti lampu dan air juga tidak tersedia bahkan badan jalan menuju bangunan pustu pun tidak ada,” ujar Dedi.

Sebenarnya, kata dia, bangunan pustu itu sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Bukit Nibung, karena jika akan berobat ke luar desa jaraknya sangat jauh lebih kurang 3 km ke jalan raya atau desa tetangga terdekat. Tetapi dengan kondisi seperti saat ini, bangunan itu tentu tidak bisa dimanfaatkan.

Ditambahkan Dedi,  kondisi bangunan pustu sekarang, sudah banyak yang rusak dan banyak bagian bangunan yang hilang akibat ulah tangan-tangan yang tak bertanggungjawab. “Akibat tidak pernah dimanfatkan lagi, sekarang kondisi bangunan pustu itu sangat tidak terawat. Kaca jendelanya banyak yang pecah, bahkan pintunya juga ada yang hilang. Kami tidak tahu selajutnya akan dibuat apa bangunan tersebut. Seharusnya pemerintah daerah jika ingin membangun bangunan apa saja bagi masyarakat harus memikirkan apakah bagunan itu bisa dimanfaatkan atau tidak,” ujar Dedi.

“Kalau seperti ini kan mubazir namanya, sudah dibangun tidak dapat dimanfaatkan. Mohon kiranya pemerintah daerah kabupaten Lebong dapat memberikan solusi yang terbaik, karena warga kami sangat membutuhkan bangunan pustu di desa kami. Kami inginkan bangunan pustu ada di tengah-tengah desa kami sehigga mudah untuk diakses,” harapnya. (118)