Positif Covid-19 Bertambah 23 Orang, RSMY Batasi Pelayanan Umum

Redaksi
Positif Covid-19 Bertambah 23 Orang, RSMY Batasi Pelayanan Umum

Bengkulu – Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu Jaduliwan, mengatakan kasus konfirmasi Positif Covid-19, bertambah 23 orang.

Dengan bertambahnya kasus Positif Covid-19, maka total per Sabtu 9 Mei 2020, berjumlah 37 orang.

Diungkapkan Jaduliwan, kasus positif sebanyak 15 orang berasal dari Kota Bengkulu.

Sisanya, 3 orang dari Kabupaten Bengkulu Utara, 2 orang dari Seluma, 1 orang dari Kepahiang.

“Dan 1 orang dari Bengkulu Tengah dan 1 orang lagi dari Mukomuko,” bebernya.

Lanjutnya, sebanyak 17 kasus tanpa memiliki gejala atau OTG (Orang Tanpa Gejala).

Kasus ini, terjadi di Transmisi lokal. Dimana penularan infeksi terjadi di tengah masyarakat lokal Provinsi Bengkulu.

Seseorang dapat terinfeksi tanpa harus bepergian ke luar wilayah atau bertemu orang asing di luar wilayahnya.

“Ini harus menjadi perhatian masyarakat untuk jujur dan terus mengikuti instrusksi pemerintah. Menggunakan masker, selalu mencuci tangan, menerapkan physical distancing dan menghindari kerumunan,” pungkasnya.

Selain itu, Jaduliwan juga menyampaikan rincian hasil swab dan rapid test yang sudah dijalankan. Dia menyebut, rapid test yang sudah dilakukan sebanyak 3.857.

“Hasilnya, sebanyak 3.795 unreaktif dan 5 reaktif. Untuk swab sudah diambil sebanyak 311 sampel. Sebanyak 137 sampel belum hasilnya belum keluar. Hari ini belum ada pengiriman sampel,” ujarnya.

RSMY Batasi Pelayanan Umum
Dampak dari banyaknya tim medis yang menjalani isolasi dan dinyatakan positif, rumah sakit M. Yunus difokuskan menangani pasien Covid-19 dan melakukan pelayanan terbatas yang tidak dimiliki oleh rumah sakit lain misalnya kemoterapi dan  bedah saraf.

Demikian disampaikan Direktur RSUD M. Yunus Zukli Maulub disaat konfrensi pers bersama gugus tugas percepatan penanganan covid-19, Sabtu sore (9/5).

Dia mengatakan, itu dilakukan untuk efektifitas dan efisiensi tenaga kesehatan, disamping menghemat tenaga tim medis. Karena dikhawatirkan terpapar covid bertambah banyak.

Dalam menangani pasien, kata dia, petugas akan bergantian memakai shift kerja sehingga memberikan waktu istirahat yang cukup bagi para petugas.

“Ini harus kita lakukan mengingat perkembangan jumlah pasien positif di Provinsi Bengkulu yang terus bertambah. Ini strategi kita untuk supaya Rumah sakit kita ini bisa berperan sebagai pusat rujukan di dalam melayani kasus Covid-19,” tuturnya.

Dengan demikian diharapkan rumah sakit penyangga mengambil alih pelayanan yang sifatnya poliklinik dan layanan lain yang dimiliki.

“Bukan berarti pelayanan kepada masyarakat akan terhenti. Ketika nanti rumah sakit penyanggah tidak ada yang bisa melayani, bisa berkoordinasi dengan RSMY,” kata dia.

Namun, jika kemampuan RSMY juga terbatas maka akan dirujuk kembali sebagaimana yang selama ini dilakukan.

Zulki berpesan kepada petugas kesehatan untuk disiplin dalam melayani dan memakai APD. Pasien juga jujur memberikan informasi kepada petugas kesehatan ketika berobat.

“Masyarakat jangan panik, tidak stres dan tetap tenang, namun tetap waspada. Selalu jalankan protokol kesehatan,  perilaku hidup bersih dan sehat, serta  Makan makanan bergizi,” imbuhnya.(rls/okd)

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!