Logo

Pilgub Bengkulu, Pengamat: Potensi Kemenangan Rohidin Mersyah Lebih Besar

Bengkulu – Tensi politik perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu diperkirakan dinamis. Kendati konstelasi politik masih jauh, angin persaingan mulai terasa semakin kencang.

Deretan bursa calon kandidat mulai bermunculan, termasuk Gubernur petahana, Rohidin Mersyah.

Selain petahana, muncul juga kandidat pesaing yang diprediksi akan meramaikan kontestasi Pilgub Bengkulu 2020.

“Pilgub Bengkulu tahun depan akan berlangsung seru. Selain kemunculan pemain lama, kontestasi kali ini juga bakal diramaikan dengan para pemain baru yang mencoba peruntungan,” ungkap Nafi Mubarok, pengamat politik Bengkulu saat dimintai komentar oleh awak media, Selasa (31/12/19).

Para pemain tersebut, lanjut Nafi, diantaranya adalah Agusrin Najamuddin sebagai pemain lama dalam kancah politik Provinsi Bengkulu. Sedangkan pemain barunya antara lain Helmi Hasan yang kini masih menjabat sebagai Wali Kota Bengkulu.

“Kedua nama tersebut mulai santer dibicarakan. Namun menurut hemat saya, Agusrin sudah tak mungkin lagi maju apalagi menang sebab terkendala putusan MK yang tidak membolehkan mantan napi ikut Pilkada. Sedangkan Helmi Hasan, seperti sedang berjudi, mengadu nasib mencoba peruntungan saja,” tambahnya.

Ditempat lain, Octarina Soebardjo, Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Stratak Indonesia mengungkapkan, meski masih dinamis, namun kecenderungan petahana menang dalam setiap kontestasi selalu lebih besar.

“Setiap kontestasi politik pasti petahana selalu diuntungkan dan memiliki potensi kemenangan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan calon lain. Dalam Pilgub Bengkulu, posisi Rohidin Mersyah memiliki kans menang lebih tinggi dibandingkan calon lain,” ungkapnya saat dimintai komentar via saluran telepon.

Lebih jauh, Octarina menyebutkan kemenangan Rohidin Mersyah semakin kuat jika permainan isu di tataran akar rumput kuat. Dirinya mencontohkan isu mantan napi ataupun isu non putra daerah dan pengalaman.

“Pesaing Rohidin Mersyah sudah terukur kelemahannya. Misalnya Agusrin yang mantan napi atau Helmi Hasan yang bukan putra asli Bengkulu. Dilihat dari pengalamanpun Rohidin tetap paling unggul,” tambahnya.

Disisi lain, Rohidin yang juga ketua DPD Golkar Bengkulu memiliki kemampuan komunikasi politik yang lebih kuat. Apalagi perolehan kursi Golkar di DPRD Provinsi terbilang tinggi.

“Dari sisi dukungan partai politik, Rohidin Juga cukup kuat. Golkar Bengkulu termasuk yang memiliki kursi yang cukup tinggi, 7 kursi. Ini potensi kemenangan yang kuat untuk Rohidin Mersyah duduk kembali menjadi Gubernur Bengkulu,” pungkasnya.

Penulis : Redaksi/Rilis