Penelitian Dampak Tower SUTT Seluma Bakal Dilakukan di Dua Kondisi Cuaca

Handi Handi
Penelitian Dampak Tower SUTT Seluma Bakal Dilakukan di Dua Kondisi Cuaca

BENGKULU – Kabid Energi dan Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Rozani Andawari, menyampaikan bahwa penelitian mengenai Tower SUTT yang berada di Desa Padang Kuas, Kabupaten Seluma dijadwalkan terlaksana pada 5 Maret mendatang.

Rozani menerangkan bahwa penelitian pertama ini akan melibatkan Sucofindo dan akademisi pada kondisi cuaca normal.

“Jika terjadi cuaca buruk, kami akan melihat situasinya terlebih dahulu,” kata Rozani, Rabu (26/02/2025).

Sementara itu, salah satu dosen teknik elektro Universitas Bengkulu (UNIB), Novalio Daratha, mengungkapkan bahwa ia juga akan melakukan survei lapangan untuk mengkaji dampak dari Tower SUTT tersebut.

“Kami akan mengukur apa yang bisa diukur dan membandingkannya dengan standar nasional Indonesia (SNI). Metodenya adalah dengan mengunjungi lokasi yang dikeluhkan oleh warga,” jelas Novalio.

Meurut Novalio, Tower SUTT tersebut termasuk di kategorikan aman dan sesuai dengan aturan yang ada. Namun, ia tetap akan memastikan tidak ada dampak negatif yang ditimbulkan bagi warga Padang Kuas.

“Tower itu aman, namun apapun yang dikeluhkan oleh warga, kita harus memeriksanya dan tidak mengabaikan keluhan mereka. Kita akan pastikan tidak ada masalah,” tegas Novalio.

Penelitian ini akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu pada kondisi cuaca normal dan cuaca buruk. Akan tetapi, Novalio belum dapat memastikan kapan penelitian ini akan selesai.

“Jika dalam kondisi normal, kemungkinan penelitian ini bisa selesai dalam satu hari, tetapi jika cuaca buruk seperti saat terjadi petir, saya belum bisa memastikan,” tambahnya.

Salah satu warga Padang Kuas, Edi Purwono, mengungkapkan bahwa seluruh warga sangat merasakan dampak dari keberadaan Tower SUTT.

Menurutnya, sudah ada tiga orang yang tersetrum dan banyak barang elektronik yang rusak akibat tower tersebut.

“Saat ini sudah ada sekitar tiga orang yang tersetrum. Untuk barang elektronik, kerusakannya sudah tidak terhitung lagi,” ujar Edi.

Edi berharap agar penelitian yang dilakukan nanti dapat berpihak kepada masyarakat Padang Kuas.

“Semoga dalam metode penelitian ini dapat berpihak kepada masyarakat, dan ada titik temu yang bisa menyelesaikan masalah yang ada. Itu harapan kami sebagai masyarakat awam,” tutup Edi.