Logo

Minum Jamu Tanpa Rasa Pahit, Berbagai Manfaat dari ‘Jamu Kito’

BENGKULU – Jamu merupakan obat tradisional yang dibuat dari berbagai bahan herbal, seperti akar, daun, maupun rempah rempah. Masyarakat Indonesia sendiri mengkonsumsi jamu karena manfaatnya yang baik bagi tubuh, mulai dari pereda nyeri, obat asam urat dan lainnya. Jamu sendiri sudah banyak dikonsumsi masyarakat Bengkulu, baik jamu gendong maupun di beberapa tempat toko jamu.

Salah satu admin toko Jamu Kito, Risky Febriansyah menuturkan ada beberapa jenis jamu yang biasa dicari masyarakat seperti beras kencur, wedang jahe hingga kunyit asam. Tentunya jamu yang dibuat berasal dari bahan berkualitas tinggi, sehingga manfaat dan rasanya memiliki khas tersebut.

“Kita memakai bahan seperti kunyit yang diambil dari induknya, sehingga kualitasnya premium. Beragai jenis jamu kita jual ada premium dan original,” kata Rizky pada Bengkulunews.co.id Senin (23/10/23) siang.

Jamu yang dijual tersebut memiliki dua varian, yakni original dan premium. Perbedaannya terletak pada bahan tambahan yang dimasukkan. Salah satunya ada jamu beras kencur yang terbagi menjadi dua, yakni original dan premium.

Teruntuk jamu beras kencur original berbahan dasarkan asli kencur tanpa campuran apapun. Sedangkan jamu premium beras kencur memiliki beberapa bahan tambahan seperti pandan dan buah pala. Begitu juga dengan jamu kunyit asam premium, memiliki tambahan sirih dan manjakani.

“Iya jadi ada dua, nah salah satunya beras kencur original dan premium. Kalau original itu dia tidak ada bahan tambahan, beda sama premium. Kalau premium ada tambahan daun sirih dan buah manjakani,” sambunngnya.

Selain itu jamu yang dijual memiliki rasa manis, tidak pahit seperti jamu lainnya. Tentu dengan berbagai manfaat seperti untuk melancarkan haid, mendinginkan lambung dan lainnya.

Tidak hanya berbagai jamu, Risky juga menjual ragam obat tradisonal mulai dari minyak ikan gabus, exrak gamat, teh empon-empon, gemuk sehat, madu murni dan lainnya. Tentunya onat-obatan tersebut sudah BPOM, hingga dijual ke luar daerah Bengkulu.

“Harapannya supaya masyarakat terutama anak muda, bisa merasakan manfaat minuman jamu untuk kesehatan. Tanpa takut rasanya pahit, karena jamu yang kami jual berbeda karena manis,” demikian Risky.