Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat ini melarang produk sirup untuk anak yang mengandung dua zat berbahaya, hal tersebut dilakukan karena temuan penyakit gagal ginjal akut misterius yang menimpa anak-anak di Gambia, Afrika.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K. Lukito menuturkkan larang tersebut bertujuan untuk melindungi masyrakata Indonesia dalam penggunaan obta-obatan.
“Untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat, BPOM telah menetapkan persyaratan pada saat registrasi bahwa semua produk obat sirup untuk anak maupun dewasa, tidak diperbolehkan menggunakan dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG),” ujarnya dikutip dari Kompas.com
Dua zat berbahaya yang diperkirakan menjadi pemicu kasus gagal ginjal akut misterius yakni Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG).
Dietilen glikol (DEG) merupakan senyawa organik dengan rumusan (HOCH2CH2)2O atau cairan tidak berwarna, tidak berbau dan Higriskopis dengan rasa manis. Kandungan ini memiliki dimer (Fragmen rotein) yang terdiri dari empat karbon dari etilen glikol.
Selain itu DEG merupakan pelarut yang banyak digunakan dan bisa menjadi kontaminan dalam produk konsumen, serta telah banyak menyebabkan epidemi keracunan sejak awal abad ke 20.
Etilen Glikol (EG) sama halnya dengan DEG yakni merupakan senyawa organik yang digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan fiber polyester, industry pabrik bahkan digunakan pada botol plastik. Bahan ini digunakan sejak lama dalam pendingin mesin, karena titik bekunya sangat renndah dan titik didihnya lebih tinggi dari pada air.
Sedangkan DEG digunakan dalam komponen utama mobil, kapal, pesat terbang dan landasan pacu bandara untuk menjaga mesin agar tidak terlalu panas atau membeku selama musim dingin. Karena kegunaannya tersebebut kedua zat ini tidak diperbolehkan digunakan untuk makanan maupun obat-obatan, karena jika DEG da EG terserap pada tubuh kandungan tersebut akan berubah secara kimia menjadi senyawa beracun yang mematikan.
Berikut dampak dari pemakain DEG dan EG pada tubuh manusia :
1. Depresi sistem saraf pusat
2. Mabuk bisa juga Euforia
3. Pingsan
4. Depresi pernafasan
5. Mual muntah hingga bisa koma
6. Gagal jantung
7. Kejang
8. Iritasi pada jaringan pelapis otak
9. Sakit perut atau diare
10. Cidera ginjal akut
Bahkan hingga menyebabkan kematian setelah 8 hingga 24 jam mengkonsumsi zat tersebut, penyakit lain yang dapat disebabkan adalah penyakit hati, pankreatitis, dan kelainan neurologis, yang muncul hingga beberapa hari setelah paparan. Jika anda merasakan dampaknya, segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk penanganan khusus. Hindari beberapa obat-obatan yang mengandung kedua zat tersebut.
