Logo

Lebaran Usai, Harga Daging Ayam Tak Mau Turun

Penjual Daging Ayam di PTM Kota Bengkulu. Foto, Kurniawan/BN

Penjual Daging Ayam di PTM Kota Bengkulu. Foto, Kurniawan/BN

BENGKULU – Para pedagang daging ayam potong di pasar tradisional modern (PTM) Kota Bengkulu mengeluhkan harga daging ayam yang terus mengalami kenaikan sepekan terakhir. Bahkan harga daging ayam beberapa hari kemarin sempat menyentuh harga tertinggi yakni Rp.50.000 ribu perkilogram.

Saat ini para pedagang menjual daging ayam seharga Rp.46.000 ribu hingga Rp.48.000 ribu perkilo dari harga normal Rp.35.000 ribu perkilogramnya. Kenaikan tersebut terjadi sejak bulan ramadhan kemarin.

Tingginya harga daging ayam potong tersebut membuat para pedagang kehilangan pembeli. Biasanya, memasuki waktu siang daging ayam yang dijual pedagang sudah hampir habis. Kini, daging ayam masih banyak berjejer di meja dagangan.

“Penjualan ayam semenjak hari lebaran kemarin sepi sekali. Kalau kini kan kita jual di harga Rp.46.000 perkilo, kemarin sempat Rp.50.000, tapi masih saja sepi. Belum stabil harganya,” ungkap Yanto, pedagang daging ayam potong di pasar PTM Bengkulu, Minggu (8/5).

Akibat sepinya pembeli tersebut, omzet penjualan Yanto juga menurun drastis. Biasanya ia menjual kurang lebih 35 ekor ayam, kini menurun sekitar 10 hingga 25 ekor perhari.

“Omzet juga menurun drastis. Dampaknya sangat signifikan terhadap penjualan kita,” sambungnya.

Naiknya harga daging ayam potong tersebut menurut Yanto kurangnya dari pemasok. Kemungkinan, kata Yanto masih pengaruh libur lebaran.

“Mungkin kalau sudah habis libur lebaran pasokan aman dan harga bisa kembali normal,” tutupnya.