Logo

Kosmetikatama Super Indah Berikan Bantuan 1000 Hand Sanitizer

Bengkulu – Wakil Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah menyebut kepedulian untuk saling bantu dari semua pihak di masa pandemi Covid-19, sangat dibutuhkan.

Dia mengatakan kepedulian PT. Kosmetikatama Super Indah dengan membawa 1000 handsanitizer sangat membantu.

“Tentu pemerintah memerlukan support semua pihak dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini,” ujar Wakil Gubernur Bengkulu saat menerima bantuan 1000 botol Handsanitizer, di Posko Gugus Tugas Covid-19 BPBD Provinsi Bengkulu, Rabu (13/5/20).

Dedy berharap hal itu menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk memberikan sumbangsih. Sehingga pandemi Covid-19 segera berakhir.

Dia mengatakan pandemi Covid-19 mempengaruhi tatanan kehidupan yang sudah terbentuk.

Saat ini, kata dia, belum ada pihak yang bisa menjamin pandemi Covid-19 ini akan segera berakhir.

“Seluruh penjuru dunia sudah merasakan bagaimana dampak Covid-19, dan beberapa sektor penghasilan bagi masyarakat juga sudah hampir runtuh sehingga banyak terjadi PHK. Mari kita bersama, bahu membahu agar wabah pandemi ini segera berakhir,” tegas Wagub.

Sebanyak 1000 pcs botol handsanitizer disumbangkan PT. Kosmetikatama Super Indah kepada gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu.

Dikatakan perwakilan PT. Kosmetikatama Super Indah, Jumiwanti
bahwa handsanitizer yang diberikan merupakan produk lokal yaitu inez kosmetik yang bergerak dalam bidang kecantikan.

“Jika biasanya kami selalu bersentuhan dengan alat-alat kecantikan (kosmetik), kali ini kami sumbangkan produk handsanitizer. Semoga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Bengkulu,” ujarnya

Dia berharap pandemi Covid-19 ini segera berlalu. Sehingga perekonomian di tengah masyarakat kembali bangkit.

Karena itu, dia pun berpesan kepada masyarakat untuk terus menjaga pola hidup sehat serta patuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Langkah ini sebagai bentuk kepedulian kami, dengan harapan Pandemi dapat segera berakhir. Mari kita bersama selalu terapkan pola hidup sehat dan patuhi protokol kesehatan agar kehidupan dapat kembali normal,” demikian Jumiwanti.(rls/red)