Logo

Kebijakan Pemprov Bengkulu Kendalikan Inflasi Kenaikan Harga BBM

BENGKULU – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebut pengendalian inflasi di Bengkulu masih relatif baik. Namun sesuai dengan instruksi presiden, pemprov memilki beberapa kebijakan untuk memperkuat hal tersebut.

“Jadi sesuai dengan arahan Pak Presiden, pertama dari sisi inflasi di Bengkulu relatif terkendali. Namun kita ada beberapa kebijakan untuk mengendalikan inflasi,” jelas Gubernur Rohidin usai mengikuti Pengarahan Presiden RI terkait Pengendalian Inflasi Daerah via Virtual Meeting, di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Senin (12/09).

Pertama, kata Rohidin, kebijakan pengendali inflasi di Bengkulu berkaitan dengan harga kebutuhan pokok yang harganya relatif tinggi. Pengendalian ini juga didukung dengan penggunaan dana BPT dan 2 persen dari DAU dan DBH.

“Jadi nanti kita bisa berikan subsidi biaya transportasi, subsidi untuk BBM nelayan, termasuk subsidi ongkos ojek online dan sebagainya,” tutup Gubernur Bengkulu ke-10 ini.

Dalam arahannya secara virtual, Presiden RI Joko Widodo menegaskan krisis keuangan dan krisis energi saat ini telah terjadi di negara-negara seluruh dunia.

Begitupun Negara Indonesia yang juga terdampak oleh krisis tersebut, sehingga penyesuaian tarif BBM bersubsidi diterbitkan.

Oleh karena itu Presiden Jokowi meminta kepada para gubernur, bupati dan walikota, agar daerah bersama pemerintah pusat bekerja bersama-sama seperti saat menangani COVID-19.

“Saya meyakini jika kita bisa bekerja sama, maka inflasi bisa kita kendalikan di bawah angka 5 persen, dengan catatan sesuai dengan peraturan Kementerian Keuangan dan Kemendagri bahwa dana alokasi Umum dan Dana bagi hasil 2 persen bisa digunakan untuk subsidi menangani kendala atas penyesuaian harga BBM bersubsidi,” terang Presiden Jokowi. (Adv)