Logo

Istilah-istilah dalam Ritual Tabut yang Wajib Diketahui

Istilah-istilah dalam Ritual Tabut yang Wajib Diketahui

Tabot atau Tabut merupakan tradisi Bengkulu dan diperingati setiap tanggal 1 sampai 10 muharam, hal ini dilakukan untuk mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad Shalallau ‘Alaihi Wassallam yaitu Husain bin Ali (As).

Ketua Sekretariat Tradisi Budaya Keturunan Keluarga Tabut Bengkulu Oza Oktarino mengatakan ada beberapa istilah yang tertuang dalam pelaksanaan Tabut dan wajib diketahui. Apa saja ya?

1. Penja

Penja merupakan benda yang terbuat dari kuningan, perak, atau tembaga dan berbentuk telapak tangan manusia. Penja menggambarkan jari milik Husain yang putus, dan dianggap sebagai benda keramat yang mengandung unsur mistis. Penja digunakan setiap merayakan Tabot, yang dilakukn turun temurun. Oza menjelaskan, jika dibawa ke unsur mistis saat perjalanan membawa bakul seseorang yang melakukan perjalanan dengan niat baik maka bekal yang dibawa akan bertambah isiny. Sebaliknya jika perjalanan dilakukan dengan tidak benar maka isi akan berkurang, namun di Bengkulu hal tersebut hanya dianggap sebagai budaya yang harus dilestarikan saja.

2. Menjarah

Menjarah adalah kegiatan rombongan bangsal datang ke berkas, Menjarah merupakan salah satu ritual Tabot sebagai ajang silahturahmi. Dengan diiringi alat musik tasa yang mengelilingi dol dan irama penuh semangat membangkitkan jiwa perang, sehingga dalam menjarah terbentuklah suasana perang antara kelompok satu dengan yang lainnya.

3. Soja

Soja merupakan ajang silahturahmi antara tetua keluarga keturunan tabot di bengkulu, soja juga diartikan pertemuan antara dua tangan membentuk salam yang artinya tazim (saling menghormati). Dalam acara Soja, tetua membahas perihal kelancaran jalannya Tabot dan memperingati bahwa Tabor sudah dekat. Disitulah tetua satu berkunjung ke tempat tetua lain.

4. Duduk Penja

Jika Penja adalah barang keramat yang berbentuk jari-jari, Duduk Penja merupakan ritual membersihkan penja pada tanggal 5 muharram. Penja yang sudah dicuci, kemudian disusun dalam tiang salah satu tabot sakral. Duduk penja juga dilambangkan sebagai pengingat dalam menegakkan sholat 5 waktu dalam kehidupan sehari-hari.

5. Meradai

Adalah kegiatan mengumpulkan dana oleh Jola (bahasa Melayu artinya orang yang bertugas mengambil dana untuk kegiatan kemasyarakatan), biasanya kegiatan ini dilakukan oleh anak-anak umur 10 sampai 12 tahun. Nantinya mereka akan membawa bendera panji, tombak bermata ganda, tas atau kambut, karung gandum, dan tessa sambil berkeliling. Kegiatan Merandai biasanya dilaksanakan jika lokasi pengambilan sudah ditentukan oleh masing-masing kelompok tabot.

6. Arak Gedang (Pawai akbar)

Merupakan acara pelepasan tabot untuk bersanding, Grup Tabot akan berarak dari tenoat masing-masing serta melalui rute yang sudah ditentukan. Nantinya mereka akan bertemu satu sama lain, sehingga membentuk pawai akbar. Pengarakan ini akan menjadi ramai, karena menyatukan grup-grup dan masyarakat yang mengiringinya.

7. Arak Serba

Merupakan acara mengarak Penja dengan menggunakan Serban (Sorban) putih yang diletakkan pada Tabot Coki (Tabot Kecil). Tabot Coki ini akan dilengkapi dengan bendera atau panji-panji berwarna putih dan hijau atau biru, bertuliskan nama “Hasan dan Husain” dengan kaligtafi Arab yang Indah.

8. Gerga

Merupakn lambang untuk mengetahui apakah Tabot tersebut sudah berumur tua atau muda, jika gerga dibangun dengan beton maka Tabot itu berumur tua. Sedangkan bila tabot muda atau penja perapatan gerganya dibangun dari bambu atau rembio. Gerga sendiri dimaksudkan sebagai pos penjaga, gerha juga merupakan tempat mengadakan ritual atau pusat dari segala kegiatan ritual Tabot dan juga sebagai simbol perlawanan perang. Biasanya Gerga tempat meletakkan tanah ritual atau persembahan lain dalam ritual.

9. Tabut Sakral

Merupakan tabot yang memiliki Penja dari warisan keluarga keturunan Tabot, serta mengikuti seluruh rangkaian ritual yang ada. Pembuatnya merukapan keturunan asli atau hasil pernikahan silang dari keturunan tabot dan suku lain. Keturunan inilah yang masuk dalam 17 keturunan tabot.

10. Tabut Pembangunan

Merupakan Tabot yang tidak memiliki Penja, serta tidak mengikuti rangkaian ritual. Biasanya Tabot pembangunan di buat oleh keturunan tabot yang jauh. Seperti sepupu dari sang keturunan asli.

11. Gam (tenang/berkabung)

Merupakan waktu yang tidak boleh ada kegiatan apapun, Gam berasal dari kata “ghum” berarti tertutup atau terhalang ini harus dilakukan pada tanggal 9 muharram dari jam 7 pagi hingga 4 sore. Biasa disebut masa tenang dan dilakukan oleh keluarga Tabot.

12. Pesta Hoyak Tabuik

Merupakan acara antara dua tabot untuk disuguhkan ketengah masyarakat, sebagai bentuk peristiwa perang karabala dalam islam. Biasa dilaksanakan pada tanggal 10 miharram.

Nah itu dia istilah-istilah yang ada pada upacara Tabot, menarik bukan?