Logo

Investor Australia Serius Bangun Industri Mobil Listrik di Bengkulu

Investor Australia Serius Bangun Industri Mobil Listrik di Bengkulu

Bengkulu – Investor asal Australia, Allen Saylav menunjukkan keseriusannya untuk mendirikan industri manufaktur mobil listrik di Bengkulu. Kehadirannya didampingi Ricky Duggal dan Balbir Singh Nagpal asal India langsung langsung disambut oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Jumat (10/1/20).

“Kehadiran kami untuk meninjau secara langsung potensi bagus di Bengkulu, hal ini untuk menjajaki pembangunan industri mobil listrik. Ide ini sudah lama dibicarakan lebih lanjut kepada Gubernur, saat beliau berkunjung ke India tahun lalu,” jelas Allen di Pelindo Pulau Baai usai bertemu dengan Gubernur Bengkulu.

Usai meninjau lokasi pembangunan pabrik di Pelindo II yang masuk kawasan KEK ini, ia menyampaikan bahwa kondisi geografis di sini sangat memungkinkan untuk pengembangan industri mobil listrik dan setelah ini, akan dilakukan studi lebih lanjut agar kedepan setelah berinvestasi perusahaan dapat lebih berkembang.

“Bengkulu memiliki potensi yang cukup baik, sebab segala kebutuhan mudah didapatkan. Dan itu menjadi nilai plus daerah ini,” jelasnya.

Kemungkinan produk mobil listrik ini akan menggunakan nama lokal seperti Rafflesia dan lainnya. Menurutnya sangat dimungkinkan sebab dibeberapa negara hal tersebut sudah dilakukan, seperti Brazil, Australia, namun tetap dicantumkan Made In Indonesia.

Dengan kehadiran calon investor asal Australia ini, Gubernur Rohidin sangat menyambut baik. Menurutnya Bengkulu sangat layak dibangun industri manufaktur mobil listrik.

Ketersediaan lahan yang cukup luas untuk industri dan konektivitas yang saling terhubung dengan jalur tengah Sumatera, akan menjadi keunggulan terwujudnya hal tersebut.

Apalagi, Bengkulu memiliki daya listrik melebihi/over supply dari batasnya, tentu ini menjadi nilai plus lainnya.

“Pulau Baai akan berkembang jika kawasan tersebut dibangun dan terkoneksi dengan kawasan tengah, jika tidak kawasan tersebut akan stagnan. Maka, satu-satunya jalan yaitu mengembangkan kawasan Pulau Baai menjadi pusat industri, sehingga lebih produktif sehingga memberikan manfaat bagi kemajuan daerah,” ujar Gubernur saat menerima kunjungan investor asal Australia di ruang kerja, Jumat (10/1/20 ).

Dikatakan Gubernur Bengkulu kesepuluh ini bahwa langkah ini juga upaya untuk mewujudkan Pulau Baai sebagai lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Jika lahan di kawasan ini terbangun/termanfaatkan, tentu penetapan KEK tinggal menunggu waktu.

“Jika sebelumnya Pemerintah ragu dalam penetapan KEK di Pulau Baai, sekarang kita balik, kita undang dulu investor untuk menanamkan investasi di sini (Pulau Baai). Jika hal tersebut berhasil maka tidak ada alasan KEK tidak terbangun di Bengkulu,” tegas Rohidin.

Penulis : redaksi/yas