Logo

Imbas Migor Mahal, Harga Gorengan Melejit

Gorengan. Foto, BN

Gorengan. Foto, BN

BENGKULU – Gorengan menjadi salah satu kuliner lokal yang terkena imbas kenaikan harga minyak goreng. Makanan siap saji yang biasa dibeli seharga seribu rupiah ini kini meningkat hingga Rp.1.200 sampai Rp.2000.

Nuryati, salah satu penjual gorengan di Bengkulu mengaku terpaksa menaikkan harga jual gorengan. Tindakan ini diambil untuk menimimalisir kerugian modal pada pembelian minyak goreng.

“Sekarang keuntungannya sangat tipis karena semua (Harga) bahan-bahannya terlalu tinggi,” katanya, Rabu (23/03/2022).

Nuryati mengatakan, harga pembelian migor saat ini mencapai Rp.30 ribu per liter. Sementara dalam setiap penjualan, Nuryati menggunakan 60 liter minyak per hari.

Kenaikan harga ini juga diperparah dengan harga kedelai yang kini mencapai Rp 12-13 ribu per kilogram. Nuryati mengaku terpaksa mengambil cara menaikkan harga ketimbang mengurangi ukuran gorengan yang dijual.

“Kendala kita di harga minyak, karena bagi kami sebagai UKM terlalu tinggi. Mau tidak mau harus menaikkan harga, karena kalau tidak dinaikkan kita tidak mendapatkan hasil,” ujarnya.

Ia berharap, pemerintah dapat mengatasi tingginya harga minyak goreng, karena mengganggu penghasilan usaha kecil di daerah.

“Bijaksana sedikit melihat ke bawah. Seperti kami ini yang membuka usaha kecil,” sampai Nuryati.