Helmi Hasan Jawab Kritik Urgensi Undang Willie Salim Ketimbang Keruk Pulau Baai

Alwin Feraro
Tangkapan layar, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan

Tangkapan layar, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan

BENGKULUGubernur Bengkulu, Helmi Hasan menjawab kritik soal rencananya mengundang konten kreator Willie Salim ketimbang melakukan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai yang saat ini mengalami pendangkalan. Jawaban ini ia unggah di akun tiktok miliknya, Senin (7/4/2025).

“Jadi saya ingin merespon banyak sekali di Tiktok dan di media-media online yang mengatakan, Pak Gub yang dibutuhkan rakyat itu kapal keruk, untuk mengeruk pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai bukan Willie Salim,” ucap Helmi Hasan.

Dalam unggahan itu, Helmi mengatakan, pendangkalan alur Pulau Baai dan Willie Salim adalah dua hal yang berbeda. Menurut Helmi, Willie Salim adalah pemuda yang memiliki kegiatan yang hampir serupa dengan dirinya. Konten memasak Willie Salim disebut mirip dengan program “Jumat Berkah”.

“Willie Salim sama kapal keruk itu satu hal yang berbeda. Willie Salim ini anak muda yang baik hati, yang ingin punya program masak-masak. Dan saya juga biasa, kalau orang Bengkulu juga sudah tahu itu, kita biasa sediakan makanan sampai ribuan orang, setiap jumat ada jumat berkah, seribu nampan kurang lebih begitu,” ujarnya.

Sementara soal kapal keruk, Helmi mengatakan proses ini belum bisa dilakukan dan harus melalui beberapa tahapan terlebih dahulu. Kapal keruk belum bisa beroperasi jika alur Pelabuhan Pulau Baai dipenuh pasir.

“Jadi kapal keruk itu tidak bisa mengeruk kalau di pasir, karena lautannya sudah jadi pasir, sudah jadi lapangan. Bagaimana caranya kapal keruk berada di atas (Pasir) itu tidak mungkin. Maka pasirnya dulu dikeruk melalui eskavator,” kata Helmi.

Ia mengaku tidak ahli dalam hal tersebut dan menyerahkan proses ini pada PT Pelindo II selaku pengelola Pelabuhan Pulau Baai. “Helmi Hasan tidak ahli ini, yang ahli itu adalah Pelindo, mereka ahli. Jadi mereka mengatakan, pak kapal keruk belum dimungkinkan. Kapal keruknya sudah ada, cuma kita pakai eskavator dulu,” ungkapnya.

Helmi menyebut, akan ada satu kapal keruk yang nantinya akan beroperasi, yakni kapal Nera Kosong Dua dengan jenis sand dredging. Selain itu ada juga enam eskavator, tiga Wheel Loader dan enam unit dump truck.

“Dan ini bukan hanya pengerukan, ini juga revitalisasi. Jadi pelabuhan kita itu bukan hanya dikeruk tapi direvitalisasi,” tutup Helmi.