Logo

H-1 Lebaran, Polda Bengkulu Halau 353 R4 Masuk Bengkulu

Bengkulu – Hingga hari ini (23/05/20) H-1 Idul Fitri 1 Syawal 1441 H Polda Bengkulu yang menggelar Operasi Ketupat, tetap fokus terhadap kendaraan yang akan memasuki perbatasan Provinsi Bengkulu.

Disampaikan Kombes Pol Sudarno, S.Sos, M.M, tercatat sebanyak 353 kendaraan dipaksa untuk putar balik dan kembali lagi ke tempat masing. Tindakan ini dilakukan sesuai dengan instruksi pemerintah mengenai larangan mudik. Guna penanggulangan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia pada umumnya terkhusus di Provinsi Bengkulu.

Kendaraan tersebut mencoba masuk dari berbagai perbatasan yang ada di Provinsi Bengkulu. Adapun rincian ke 353 yang harus putar balik diantaranya perbatasan Kota Bengkulu 1 kendaraan R4 (roda empat) pribadi, perbatasan Kabupaten Lebong 1 Kendaraan R4 pribadi.

Kemudian perbatasan Bengkulu Selatan 5 kendaraan R4 pribadi, perbatasan Rejang Lebong 1 kendaraan R2 Pribadi, 154 kendaraan R4 pribadi, serta 7 kendaraan R4 umum/Bus.

Selanjutnya perbatasan Mukomuko 41 kendaraan R2 pribadi dan 93 kendaraan R4 pribadi, serta perbatasan Kaur sebanyak 1 kendaraan R2, dan 49 R4.

Terkait itu, Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno, S.Sos., M.H menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap mengikuti instruksi pemerintah mengenai larangan mudik yang sampai saat ini masih berlaku. Petugas Gabungan di Posko – Posko Perbatasan, akan terus melakukan pemantauan sesuai dengan instruksi yg telah ditetapkan oleh pemerintah.

”Ikuti instruksi pemerintah. Tidak usah mudik. Lebaran tetap lebaran dengan hanya di rumah saja hingga pandemi covid-19 berakhir, ” imbau Kabid Humas Polda Bengkulu.

Ditegaskan juga Kabid Humas, selain mengenai larangan mudik, dirinya juga menghimbau. Kepada seluruh masyarakat untuk melaksanakan ibadah sunah Sholat Ied di rumah saja dan tidak bersilahturahmi ke tetangga sekitar ataupun ke sanak famili. Dikarenakan hal tersebut akan mempercepat penyebaran virus Covid-19.

”Sholat Ied cukup di rumah saja bersama keluarga, gunakan media virtual yang ada untuk bersilahturahmi dengan sanak keluarga. Contohnya dengan melakukan video call, dan tidak perlu berkeliling ke rumah tetangga,” terang Sudarno.(Rls/Yud)