Logo

DPRD Bengkulu Minta Masyarakat Hemat saat Inflasi Tinggi

BENGKULU – Badan Pusat Statistik mencatat inflasi di Indonesia saat ini mengalami kenaikan yang drastis yakni sebesar 4,35 persen, lebih tinggi dari inflasi pada 2017 kala itu.

Salah satu faktor naiknya Inflasi tersebut disebabkan oleh melonjaknya harga pangan, yang mencapai 10,07 persen.

Anggota Komisi II Dprd Provinsi Bengkulu, Suimi Fales mengatakan Inflasi yang terjadi saat ini tentu sudah terlebih dahulu dikaji oleh pemerintah, tidak hanya itu tentunya pemerintah sudah menyiapkan antisipasi terkait dampak yang akan ditimbulkan.

Ia menjelaskan naiknya inflasi berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia, terutama pada sembilan bahan pokok.

“Bagi kita daerahkan, tentu pengaruh inflasi terhadap kenaikan harga sembilan bahan pokok, apa lagi mau menyambut hari raya idul adha,” kata Suimi pada Bengkulunews.co.id Jum’at (08/07/22) siang.

Walaupun pengaruhnya besar, Suimi mengatakan pemerintah daerah tentu akan memantau terus kenaikan harga bahan pokok. Jika sudah diatas kewajaran, Ia dan anggota Dprd lain akan melakukan sidak untuk mengstabilkan harga bahan baku.

Suimi juga menghimbau masyarakat untuk menanam tanaman seperti cabai dan tomat, untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meminta masyarakat tidak membeli kebutuhan secara berlebihan.

“Ya pasti sangat efektif, untuk masyarakat menanam sayur-sayuran dan memanfaatkan pekarangan yang ada di rumah, karena cabaikan saat ini mahal. Namun tinggal bagaimana masyarakat mau atau tidak,” sambungnya.

Suimi juga meminta masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan Inflasi yang terjadi saat ini dan mempercayai pemerintah dalam mengatasi situasi saat ini, walaupun dampaknya bisa sangat berbahaya jika tidak terkendali.

“Jadi masyarakat, jangan terlalu khawatir dan berbelanja jangan terlalu berlebihan, secukupnya saja sesuai dengan kebutuhan,” demikian Suimi. (Adv)