Logo

Cara Kendarai Motor Matik di Tanjakan dan Turunan

Cara Kendarai Motor Matik di Tanjakan dan Turunan

Cara Kendarai Motor Matik di Tanjakan dan Turunan

BENGKULU – Tanjakan dan turunan adalah tantangan tersendiri bagi pengguna sepeda motor matik apalagi jalan yang dilalui berada dalam kondisi licin dan terjal.

Tidak jarang pengguna matik lebih memilih untuk memapah sepeda motornya ketimbang mengambil risiko untuk terjatuh saat melalui medan yang sulit.

Sepeda motor jenis ini didesain tidak memiliki engine brake. Spontan, tanpa menekan rem, motor matik dapat melaju mulus walaupun telah mengurangi kecepatan saat berada di turunan.

Berbeda dengan sepeda motor dengan manual transmisi. Engine brake berfungsi mengurangi kecepatan dan membantu menghambat laju sepeda motor sehingga meminimalisir potensi tergelincir saat mengerem.

Kelemahan sepeda motor matik ini bukan berarti tidak bisa diantisipasi. Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM) Johanes Lucky membagikan beberapa dan tips saat mengendari matik di turunan atau saat sedang menanjak.

1. Lakukan pengecekan dan pemeriksaan pada kendaraan yang akan digunakan.

Untuk menjaga performa kendaraan dan mengurangi potensi terjadinya insiden dari faktor kendaraan, lakukanlah pemeriksaan pada kendaraan yang digunakan mulai dari bahan bakar, oli, rantai, ban, kopling, rem, dan perangkat lainnya.

2. Kenali kondisi rute yang akan dilalui

Pastikan kita mengetahui rute atau kondisi jalan agar kita dapat antisipasi terlebih dahulu berbagai macam jalur yang akan dilewati.

Pengendara sepeda motor dapat mengatur jadwal dan rute perjalanan untuk menghemat jarak, waktu, tenaga serta menghindari kemacetan.

3. Memasuki jalur yang menanjak

Pada saat akan memasuki jalan menanjak, sebaiknya mengambil jarak yang cukup agar akselerasi sepeda motor dapat melewati tanjakan. Turunkan kecepatan secara bertahap ketika mendekati puncak/jalan datar.

Sebelum memasuki jalan menanjak, manfaatkan akselerasi atau momentum dengan menambah gas jauh sebelum jalan menanjak dengan memperhatikan kondisi jalan, kurangi kecepatan ketika mendekati ujung tanjakan dengan tetap memperhatikan kecepatan saat menanjak sebelumnya guna mencegah terlepasnya roda depan ketika mencapai ujung tanjakan.

4. Memasuki jalan yang menurun

Pada saat akan memasuki jalan menurun, sebaiknya kurangi kecepatan jauh sebelum memasuki jalan menurun yaitu dengan menurunkan gas dan pertahankan kecepatan sepeda motor dengan menggunakan rem depan/belakang.

Bila dirasakan pengereman kurang optimal, berhentilah atau menepi sejenak ketika melewati jalan turunan dengan rute yang panjang untuk mendinginkan rem depan/belakang.

5. Postur berkendara yang tepat

Postur saat berkendara di jalur tanjakan posisikan badan condong ke depan agar roda depan mendapatkan grip (cengkraman) yang kuat terhadap permukaan jalan, demikian pula pada saat berkendara jalur turunan, posisikan postur badan condong ke belakang.

6. Berhenti di tanjakan

Ketika harus berhenti di tanjakan, komposisi rem belakang sebaiknya lebih besar yang berguna untuk menahan gaya dorong kendaraan ke belakang.

Hindari posisi di belakang kendaraan berukuran besar, seperti truk dan bus namun bila terpaksa harus berada di belakang kendaraan besar ambilah posisi di sebelah kiri atau mengambil posisi paling aman di belakangnya.

Dalam kondisi apapun setiap pengguna jalan sebaiknya mengetahui teknik berkendara termasuk di tanjakan dan turunan, hal ini diperlukan guna menjaga keselamatan pengendara dan sekitar serta dapat menerapkan etika #Cari_aman dalam berkendara.