BPS Bengkulu Sebut Kurangnya Stok Cabai Faktor Utama Harga Mahal

Handi Handi
BPS Bengkulu Sebut Kurangnya Stok Cabai Faktor Utama Harga Mahal

BENGKULU – Terkait dengan kenaikan harga Cabai Merah dan Cabai Rawit, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal, membenarkan bahwa berkurangnya kesediaan pasokan menjadi salah satu faktor utama, Ia menyebutkan bahwa faktor cuaca yang tidak stabil dan kondisi lainnya mempengaruhi pemasokan berkurang.

“Iya ini salah satu penyebabnya pasokan, karena mungkin cuaca dan lainnya,” ungkap Win Rizal, Senin (03/02/2025).

Menjelang bulan suci Ramadhan, harga cabai memang cenderung mengalami kenaikan. Menurut Win, hal ini merupakan hal yang biasa terjadi, karena adanya kekurangan pasokan dari para petani.

“Iya, biasanya hari besar keagamaan itu pasti ada kenaikan terhadap itu,” tuturnya.

Namun, Win Rizal juga memastikan bahwa BPS Provinsi Bengkulu akan terus memantau dan mengantisipasi ketersediaan pasokan cabai di pasar agar harga bisa kembali turun dan stabil.

“Mudah-mudahan bisa diantisipasi, dan harapannya kalau pun naik, nanti akan kembali normal,” lanjutnya.

Sebelumnya, harga cabai merah di pasar tradisional mengalami kenaikan signifikan, yaitu mencapai Rp70.000 hingga Rp80.000 per kilogram.

Solin, salah satu pedagang di Pasar Tradisional Panorama Bengkulu, mengungkapkan bahwa harga cabai merah melonjak tajam karena kekurangan stok dan adanya kegagalan panen yang dialami oleh beberapa petani akibat cuaca yang kurang stabil.

”Kekurangan stok cabai, dan petani saat ini ada yang gagal panen. Itu juga disebabkan cuaca yang kurang stabil,” ujar Solin, Sabtu (01/02/2025).

Selain cabai merah, harga cabai rawit merah dan cabai rawit hijau juga mengalami lonjakan harga. Cabai rawit merah, yang sebelumnya dihargai Rp80.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp100.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit hijau yang semula Rp60.000 per kilogram kini dipatok seharga Rp90.000 per kilogram.

“Sekarang cabai rawit merah ini Rp100.000 per kilo, dan untuk cabai rawit hijaunya Rp90.000 per kilo,” tambah Solin.