Logo

Asosiasi Seniman Bengkulu Bocorkan Sejumlah Masalah dalam Festival Tabut 2023

BENGKULU – Panitia Asosiasi Seniman Bengkulu-ASB sebagai Panitia Pelaksana Lomba dan Pagelaran Pentas Seni dan Budaya mengaku kecewa kecewa dengan pelaksana tekhnis festival tabut 2023.

Ketua Pelaksana Acara Lomba dan Pagelaran Pentas Seni Festival Tabut 2023, Feri Van Dalis mengatakan, penanggung jawab dan pelaksan teknis tidak sesuai dengan Sk Gubernur Nomor E.248.Dispar.Tahun 2023 Tentang Petunjuk Teknis Manajemen Tata Kelola Penyelenggaraan Festival Tabut Di Provinsi Bengkulu.

“Dan juga tidak adanya keterbukaan dan transparansi, baik itu dari sponsor swasta, perbankan ataupun dari pemerintah itu sendiri, yang infonya, sudah banyak masuk sponsor dalam mensupport untuk pelaksanaan kegiatan festival tabut 2023 ini,” ujer Feri, Jumat (28/07/2023).

Feri mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan ini mendapat dukungan dari banyak pihak. Diantaranya dari agenda program Bank Indonesia dan Kementerian Parekraf RI dengan nilai yang cukup fantastis. Namun tidak ada dukungan untuk pelaksanaan pagelaran pentas seni dan budaya.

“Pertanyaannya, apakah hanya untuk peruntukan pembiayaan dan sewa alat hanya untuk malam pembukaan dan malam penutupan acara seremonial pemerintahnya saja?” sampai Feri.

Bantuan yang cukup banyak itu, menurut Feri, bisa membuat festival tabut lebih meriah. Sayangnya ini tidak terlihat saat Presiden Jokowi datang ke panggung dengan kondisi gelap tanpa ada videotron dan layar kiri kanan untuk penonton.

Feri juga mengeluhkan belum adanya anggaran untuk hadiah, uang pembinaan dan juri pada perlombaan dan pagelaran pentas seni, padahal kegiatan tersebut telah berakhir dari tanggal 19-25 Juli 2023.

“Event Festival Tabut ini Sudah masuk dalam agenda Top 110 Kharisma Eevent Nusantara 2023. Pertanyaannya kembali, apakah memang tidak ada anggaran untuk Lomba dan Pagelaran pentas seni dan budaya?” tanya Feri.

Persoalan lain yakni pendapatan dari lapak baazar dan pameran serta pengaturan titik layout posisi lapak yang ada di wilayah lapangan merdeka Kota Bengkulu. Ia menganggap pengaturan ini berantakan dengan pendapatan yang tidak diketahui.

Seperti keberadaan pasar malam yang rencana awalnya tidak berada di Lapangan Merdeka, namun terletak di wilayah Benteng Malborough atau seputaran Tapak Paderi.

“Bukan di lapangan merdeka lokasi Festival Tabut 2023 saat ini. Kalau kita melihat langsung kondisi di lapangan saat ini, sangat berantakan seperti pasar malam dipindahkan dan ketidakkonsistensinya dari pihak pengelola bazar pameran ataupun dari pihak bidang teknis OPD Dinas Parwisata Provinsi Bengkulu,” ucapnya.

Feri meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk mengaudit anggaran yang sudah di anggarkan untuk anggaran Festival Tabut 2023. Aparat Penegak Hukum dan Otoritas Jasa Keuangan juga diharapkan terlibat untuk memeriksa dan mengaudit keseluruhan dana baik itu dari pemerintah, perbankkan, sponsor dan pihak swasta.

“Apa lagi kuat dugaan kami, adanya indikasi korupsi suap, gratifikasi dan penyalahan wewenang jabatan dalam proses penjualan lapak atau bazar pameran dan parkir,” ungkap Feri.