
BENGKULU – Sebanyak 14 ekor hewan ternak sapi di Kota Bengkulu dilaporkan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu mengonfirmasi bahwa kasus ini bermula dari kiriman sapi dari salah satu kabupaten tetangga yang sudah terinfeksi PMK.
Berdasarkan rekaman video amatir milik petugas kesehatan hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu, pengecekan dilakukan di salah satu kandang ternak yang dilaporkan memiliki sapi terjangkit PMK. Hasilnya, petugas memastikan bahwa PMK telah masuk ke Kota Bengkulu.
“Kemarin kita dapat laporan dari salah satu peternak kita. Dia bilang dok tolong cek sapi saya, kok kayak terkena PMK,” ujar Henny Kusuma Dewi, Kabid Peternakan dan Keswan DKPP Kota Bengkulu.
Lebih lanjut dijelaskan Henny, kejadian ini bermula saat seorang peternak menambah dua ekor sapi dari daerah yang telah terjangkit PMK. Penyakit tersebut dengan cepat menular ke ternak lain, sehingga total kasus di Kota Bengkulu kini mencapai 14 ekor sapi.
“Ceritanya waktu awal Januari dia membeli dua ekor sapi dari Kabupaten tetangga kita. Setelah tiga hari kemudian sapi yang dibeli itu menunjukkan gejala liur keluar banyak. Terus dipotong oleh peternak,” jelasnya.
Untuk memastikan kondisi lebih lanjut, petugas telah mengambil sampel dan mengirimkannya ke Balai Veteriner Lampung.
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu mengimbau para peternak agar menunda penambahan hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba dari luar kota hingga situasi lebih kondusif.
Langkah ini diharapkan dapat mencegah meluasnya penyebaran PMK di Kota Bengkulu.
Peternak juga diminta meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kebersihan kandang dan segera melaporkan jika ditemukan gejala PMK pada ternak mereka.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!