Logo

Wawali Bengkulu Tegaskan Fokus Dalam Pemberantasan Narkoba

Bengkulu – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bengkulu menggelar Diseminasi Informasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Hotel Pasir Putih melalui talk show bersama pemuda gereja se-Kota Bengkulu dengan tema “Drug Awarness and Prevention” Milenial cerdas, Sabtu (29/2/2020). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi mengatakan bahwa dirinya fokus dalam hal pemberantasan narkoba yang ada di Kota Bengkulu tehadap generasi-generasi muda.

“Menanggapi hal itu saya merasa ingin ambil bagian di BNN Kota Bengkulu dalam hal pemberantasan narkoba. Kita tentu berharap jumlah menurun dalam hal penyalahgunaan narkoba, tapi kenyataannya saat ini secara global lebih meningkat jumlahnya. Maka dari itu, kita harus peduli dengan meletakan rasa curiga terhadap teman yang tingkahnya menunjukan gelagat pengguna narkoba,” ujarnya.

Ia juga mengatakankan bahwa seseorang yang sukses itu pasti mimik wajahnya penuh optimis.

“Saya yakin pemuda gereja se-Kota Bengkulu ini dapat menunjukkan dan menerapkan jiwa optimis untuk menjadi generasi yang baik yang tidak akan mengecewakan orang tua hanya karena narkoba,” tambahnya.

Selain itu, Dedy juga mengatakan upaya yang dilakukan salah satunya adalah menghindari aktivitas merokok. Menurutnya, rokok dan miras adalah pintu narkoba. Hindari kumpul- kumpul tidak jelas.

“Kita jangan pernah sekali-kali mencoba, apabila telah mencoba berarti sudah menjerumuskan diri ke masa depan yang suram. Generasi milenial harus jadi orang yang sukses menjadi kebanggan orang tua tentunya. Kegiatan seperti ini atau kegiatan positif lainnya pasti pemerintah kota akan support sepenuhnya agar masa depan generasi milenial cerah,” tutupnya.

Ia berharap dari kegiatan ini nantinya generasi milenial lebih berhati-hati dalam pergaulan.

Sementara itu, Kepala BNN Kota Bengkulu Alexander S. Soeki mengatakan kegiatan ini diinisiasi pemuda peduli generasi. Dengan mendatangkan generasi-generasi muda yang ingin memahami lebih jauh bahaya narkoba.

“Memang situasi saat ini seperti biasa saja, kalau kita mendalami kira-kira seperti tidak bisa tidur. pembunuh berdarah dingin, tua dan muda bahkan ditingkat sekolah SD, SMP, SMA terancam peredaran narkoba yang luar biasa ini,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa narkoba akan merusak Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kota Bengkulu terutama generasi milenial yang dalam masa perkembangan mencari jati diri.

“Kalau SDM berjiwa kuat negara ini akan kuat. Disinilah peran kita para pemuda, untuk membantu melaksanaakan program bengkulu religius dan bahagia. Melalui pendidikan keagamaan ini penting, dengan menempatkan agama sebagai dasar pegangan di dunia dan akhirat,” ujarnya.

Untuk diketahui, berdasarkan penelitian BNN bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (PUSLITKES UI) pada tahun 2017 menunjukkan angka prevalisasi penyalahgunaan narkoba sebesar 1,77 % atau 3.376.115 orang dengan angka kematian per-tahun sebesar 11.071 orang. Untuk di Provinsi Bengkulu terdapat 22.605 orang atau 1,6 % dari jumlah penduduk melakukan penyalahgunaan narkoba.(adv)