Logo

Wabah PMK di Provinsi Bengkulu Meluas Jelang Idul Adha

BENGKULU – Wabah penyakit kuku dan mulut (PKM) pada hewan ternak sapi dan kambing sudah terdeteksi mencapai ratusan kasus di Provinsi Bengkulu.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, M Syarkawi. Ia menyebut, sebelumnya kasus pertama kali ditemukan di kabupaten kepahiang sebanyak lima ekor sapi.

Sementara di Kabupaten Rejang Lebong terdapat tiga ekor sapi positif terindikasi wabah PKM. Hasil itu berdasarkan dari sample yang diberikan oleh balai di Lampung.

“Kemudian, di Bengkulu Utara, Desa Kemumu. Dibawa ke rumah potong, itu ditemukan gejala yang memang sudah mengarah ke PKM,” kata Syarkawi pada Bengkulunews.co.id Kamis (16/06) siang.

Namun Ia menuturkan bahwa ternak yang terjangkit PKM langsung dipotong. Hingga kini, kata Syarkawi belum ada laporan perkembangan dari kasus tersebut.

Dari data yang didapatkan pertanggal 14 Juni 2022, ada 46 ekor ternak yang menunjukkan gejala PKM dan bertambah 17 ekor ternak yang positif pada hari ini.

“Kalau ribuan belum ya, tapi kita lihat dari Kabupaten Kepahiang itu, ada sekitar 300 ekor yang terjangkit,” sambungnya.

Dari ternak yang terjangkit, ia menegaskan belum ada kasus kematian pada ternak akibat penyakit PKM. Saat ini Syarkawi mengklaim ada tiga kabupaten yang terdampak virus PKM pada ternak.

“Sampai hari ini,kita klaim ada tiga kabupaten yang terbukti positif PKM secara laboratorium. Untuk kapuaten lain, kebetulan dari balai peternakan Lampung ada datang ke lapangan untuk mengambil sample dan sekarang masih dalam proses di laboratorium. Jadi kita masih menunggu, minimal 3 hari,” demikian Syarkawi.