Sengketa SDN 62, Pemkot Terlantarkan Anak Didik

Erlan Oktriandi
Sengketa SDN 62, Pemkot Terlantarkan Anak Didik

Siswa-siswi SDN 62 menggelar aksi meminta sumbangan di jalanan

Bengkulu – Berlarut-larutnya penyelesaian sengketa gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 62, selain kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terkesan tidak berpihak kepada dunia Pendidikan, juga berdampak telah menelantarkan anak didik.

Demikian rangkuman keluhan para Wali Murid SDN 62, yang berhasil direkam saat mereka melakukan aksi Demo di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, yang kemudian dilanjutkan ke Kantor Gubernur Bengkulu pada Kamis kemarin (22/8/19).

“Habis sudah kesabaran kami. Alternatif dari Pemerintah (Pemkot) tidak menemui titik terang. Alasan menunggu anggaran, kami tidak butuh itu. Kami butuh Kepastian untuk bisa kembali ke Sekolah lama. Tidak usah membangun Sekolah baru, sebab akan memakan waktu,” ujar salah seorang Wali Murid SDN 62, Ermawati, dalam Orasinya.

Wali Murid lain, Ujang Saidina, mengaku sangat kecewa terhadap Kebijakan Pemkot Bengkulu. Menurutnya ada beberapa keluhan para Wali Murid, diantaranya anak-anak menjadi malas belajar dan enggan sekolah.

Oleh karenanya dia meminta agar sistem kegiatan belajar-mengajar dikembalikan ke lokasi lama, dan para Wali Murid siap melakukan sumbangan untuk membeli Tenda dan Terpal agar anak-anaknya bisa kembali beraktifitas dan belajar.

“Semenjak dipindahkan ke SD baru, banyak keluhan kami. Untuk itu kami ingin agar anak-anak dikembalikan ke sekolah lama,” kata Ujang.

Kepada Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Kadisdiknas) Kota Bengkulu, Rasmayeti, yang menerima kedatangan para Wali Murid, dikatakan bahwa mereka keberatan atas Keputusan Pemkot menitipkan siswa-siswi SDN 62 ke SDN 51 dan SDN 59.

Pasalnya, selama dititipkan disekolah tersebut para Wali Murid khawatir akan keselamatan anak-anaknya. Kekhawatiran itu antara lain kurang nyamannya alat Transportasi yang disiapkan oleh Pemkot untuk para siswa-siswi, yaitu berupa mobil Truck bak terbuka Satpol PP.

“Ada bebera kali kejadian para siswa terjatuh saat hendak naik atau turun dari mobil,” bebernya.

Sebagaimana diketahui, usai menggelar Demo dan Berorasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, para Wali Murid SDN 62 melanjutkan Aksinya ke Kantor Gubernur Bengkulu.

Kedatangan tidak kurang dari 15 orang Wali Murid yang dipimpin oleh Ujang Saidina, diterima Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Bengkulu, Gotri Suyatno, didampingi Asisten II, Yuliswani, diruang Transit Kantor Gubernur Bengkulu.

Dalam pertemuan terungkap bahwa Pemprov Bengkulu menyayangkan lambannya Pemkot Bengkulu dalam mengatasi Ganti Rugi lahan SDN 62, sehingga berdampak buruk terhadap proses Belajar-Mengajar bagi para anak didik di sekolah tersebut.

Mirisnya, sikap tidak puas terhadap Kebijakan Pemkot Bengkulu dalam menyelesaikan ‘Kemelut’ di SDN 62 Kota Bengkulu, juga ‘Dipertotonkan’ oleh para Siswa SDN 62 dengan aksi ‘Turun’ ke ‘Jalan’

Usai melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan kondisi seadanya, para Siswa kelas 6 SDN 62 Kota Bengkulu, pada Jumat pagi (23/9/19), mereka langsung menuju ke Simpang Lima Ratu Samban untuk mengumpulkan sumbangan.

Para Siswa yang ditemani oleh para Wali Murid terlihat berkeliling di setiap titik Lampu Merah mengumpulkan Sumbangan, sambil membawa ‘Poster’ bertuliskan ‘Kembalikan SDN 62 Kepada Kami’ dan Pengeras Suara.

“Pak Presiden, kami ko ndak Sekolah kami dibalikan lagi. Kalo kami ndak ujian maso ujian di Jalan cak anak ‘Gembel’, kami dak ndak,” kata salah seorang Siswi kelas 6 B SDN 62 Kota Bengkulu, Deca.

Dari simpang lima Ratu Samban, para siswa berhasil mengumpulkan Sumbangan sebesar Rp 980 ribu, yang rencananya akan diserahkan ke Pemerintah Kota Bengkulu untuk membantu Membayarkan Ganti Rugi ke pihak Ahli Waris.

Penulis : Erlan Oktriandi

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!