Logo

Satu Lagi OTG, Positif Covid-19 di Provinsi Bengkulu Jadi 67 Orang

Bengkulu – Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu melakukan update informasi dan data Covid-19. Dari paparan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, hari ini tercatat penambahan satu kasus konfirmasi positif.

“Ada penambahan, Laki-laki usia 50 tahun dan saat ini sudah menjalani isolasi di RSUD Hasanudin Damrah. 1 Orang Tanpa Gejala (OTG) ini dari Kabupaten Bengkulu Selatan,” kata Herwan, Selasa (19/5/20).

Dengan penambahan tersebut, papar Kadiskes Herwan, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Bengkulu menjadi 67. Dua di antaranya telah meninggal dan 1 orang dinyatakan sembuh. Posisinya, 24 orang dirawat di RS dan sisanya menjalani isolasi mandiri dengan pemantauan tim kesehatan.

Dirinya tak menjabarkan profesi pasien penambahan tersebut. Meskipun begitu, Herwan Antoni juga tak menyebutkan adanya temuan cluster baru di Bengkulu.

“Ada 6 orang yang hasil spesimen kedua menunjukkan negatif. Ini cukup menggembirakan. Semoga ini bisa terus negatif hingga hasil uji swab berikutnya. Follow-up dua kali spesimen negatif, maka dinyatakan sembuh,” harap Herwan.

Test Covid-19 RSMY, Gunakan Metode TCM

Herwan juga mengabarkan, test Covid-19 telah siap dilakukan oleh RSMY. Rumah sakit umum daerah Provinsi Bengkulu itu kini miliki fasilitas test menggunakan metode TCM.

“TCM adalah Test Cepat Molekuler. Menggunakan mesin identifikasi, dengan cartridge khusus yang bisa mendeteksi virus Corona. Hasilnya bisa diketahui dalam waktu dua jam,” jelasnya.

Dengan metode TCM di RSMY, lanjut Herwan, sekali pemeriksaan bisa dilakukan pada empat sampel. Sedangkan metode PCR, seluruh fasilitas dan sumberdaya telah siap. Hanya saja masih menunggu draft perjanjian kesepakatan bersama, lantaran test PCR ini menggunakan alat milik BPOM Provinsi Bengkulu.

“Sampel yang sudah diambil kemarin, bisa diperiksa mulai malam ini. Dengan TCM tersebut, setidaknya bisa 12 sampel. Dan besok hasilnya bisa diumumkan,” tutur Herwan.

Tim kesehatan akan lakukan pengambilan Swab hasil kontak tracing maupun kepada pasien yang mempunyai gejala klinis. Ini dilakukan sebagai mitigasi penyebaran virus.

“Kalau lab kita sudah berjalan, maka uji Swab hasilnya bisa lebih cepat kita ketahui, sehingga penanganan juga lebih cepat. Kalau kita masih kirim ke BBLK, memang atnrian banyak dan hasilnya 5 harian baru diketahui,” demikian tutup Herwan.(Rls/Red)