Sandal Jodoh: Wisata Unik di Bengkulu yang Kini Terbengkalai, Pedagang Berharap Dibuka Kembali

Dwinka Kurniawan
Sandal Jodoh: Wisata Unik di Bengkulu yang Kini Terbengkalai, Pedagang Berharap Dibuka Kembali

BENGKULU Di Bengkulu ada salah satu tempat wisata unik, yaitu Pantai Sandal Jodoh. Disini ada ratusan sandal yang digantung oleh pasangan yang kasmaran dan menjadi simbol cinta mereka.

Sandal yang digantung pasti berpasang-pasangan yang mengartikan bahwa manusia diciptakan untuk memiliki pendamping hidup. Namun kini terbengkalai dan sudah dipagari oleh seng.

Penutupan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas. Selain itu, pandemi COVID-19 juga turut berperan dalam menurunnya jumlah pengunjung, yang membuat tempat ini kesulitan untuk bertahan.

Arman, pedagang yang dulu berjualan di sekitaran wisata sendal jodoh mengatakan, adanya wisata ini membantu perekonomian dirinya untuk keluarga. Karena dulu kata dia pengunjung yang datang sangat ramai dikarenakan penasaran dengan pantai sendal jodoh

“Dulu wisata ini rame pengunjung dan sekarang terbengkalai , karena banyak fasilitas yang kurang optimal membuat pengelolah menutup wisata ini, padahal adanya wisata ini membuat pedagang seperti saya rame pembeli,” katanya.

Arma sangat berharap agar pihak pengelola membuka kembali wisata ini, karena kehadirannya mampu membantu para pedagang di sekitarnya.

Sayang sekali, tempat yang dulu begitu ramai oleh pengunjung kini justru tertutup oleh seng. Padahal, wisata ini pernah menjadi destinasi favorit yang penuh kehidupan.

“Saya berharap ada upaya dari pemerintah atau pihak pengelola untuk mengembangkan kembali Pondok Cinta, sehingga dapat menjadi destinasi wisata yang dapat dinikmati oleh banyak orang,” ungkapnya.

Penutupan wisata ini memberi gambaran tentang tantangan besar yang dihadapi sektor pariwisata, yang memerlukan perhatian lebih dalam pengelolaan dan pemulihan.

Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk membangkitkan kembali sektor ini, dan diharapkan tempat ini akan dibuka kembali.

Penulis: Jordy Ardiansyah

Mahasiswa Universitas Dehasen Bengkulu

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!