Logo

Rumah Fatmawati, Saksi Sejarah Asmara Bung Karno

KOTA BENGKULU – Pada tahun 1938 – 1942, Ir. Soekarno diasingkan di Bengkulu. Di kota ini proklamator kemerdekaan RI ini bertemu dengan seorang gadis bernama Fatmawati.

Jalinan asmara keduanya dimulai saat Bung Karno aktif di kegiatan kepemudaan Bengkulu. Sejak saat itu keduanya memutuskan untuk menikah.

Rumah Fatmawati. Foto, BN

Kini cerita asmara keduanya telah berlalu. Namun sejarah dan kisah perjalanan keduanya tidak akan pudar. Salah satu yang menjadi saksi bisu perkenalan keduanya ialah rumah Fatmawati.

Rumah ini berada di Jalan Fatmawati, Kelurahan Penurunan, Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu sekira 100 meter dari simpang lima Ratu Samban. Rumah ini berdinding kayu dan memiliki tangga yang terbuat dari semen.

Rumah Fatmawati. Foto, BN

Di rumah sederhana ini Fatmawati tinggal. Di dalamnya masih terdapat peninggalan Fatmawati berupa mesin jahit dan beberapa lembar pakaian. Semua barang ini masih terawat dan orisinil.

Rumah ini kini dijaga oleh sepupu Fatmawati, namanya pak Marwan. Pria yang kini sudah berusia lanjut ini merupakan saudara satu nenek dengan Fatmawati. Saat Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu, ia mengaku tidak begitu ingat.

Rumah Fatmawati. Foto, BN

Untuk masuk ke rumah Fatmawati, pengunjung dikenai retribusi sebesar Rp. 5 ribu. Di dalam rumah pengunjung bisa melihat pernak-pernik milik ibu negara pertama RI itu.

Di ruangan depan, kini dihiasi oleh lukisan raksasa Fatmwati berdekatan dengan dua stel pakaian yang disimpan dalam etalase. Di bagian dinding ruangan, di letakkan beberapa cerita dan potret Fatmawati bersama Suekarno.

Rumah Fatmawati. Foto, BN

Rumah ini memiliki empat ruangan, satu ruangan utama, dua kamar dan ruangan lain di bagian belakang. Di halaman rumah terdapat patung kepala Fatmawati, menandai tempat ini adalah milik salah satu tokoh besar asal Bengkulu. (red/adv)