Berita Nasional dan Lokal #KitoNian

Rayuan Pinjol Ilegal Nyaris Kubur Mimpi Calon Wisudawati

Ilustrasi. BN

BENGKULU – Perjalanan menempuh pendidikan di bangku perkuliahan Cindy (Nama Samaran) telah memasuki babak akhir. Semuanya telah siap, tinggal satu yang harus dicukupi, dana.

Cindy adalah seorang mahasiswi di salah satu Universitas Negeri di Bengkulu. Terlahir di keluarga sederhana membuat Cindy harus bekerja ekstra untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan.

Ibunya hanyalah asisten rumah tangga dengan penghasilan yang pas-pasan, sementara ayah telah meninggalkannya lebih dahulu menemui sang pencipta.

Semuanya berjalan sempurna. Meski dengan bekal seadanya, Cindy mampu melalui bangku perkuliahan hingga semester akhir. Tibalah saatnya Cindy untuk mengenakan jubah dan toga kebesaran sebagai mahasiswi, wisuda.

Di titik ini, biaya yang dibutuhkan cukup besar. Cindy harus mencari cara agar apa yang telah ia lalui berakhir bahagia. Segala upaya dicoba, termasuk berhubungan dengan pinjaman online ilegal.

Masalahpun dimulai. Cindy tertipu. Uang sebanyak Rp 1.450.000 miliknya lenyap. Nilainya memang tidak terlalu besar, tapi bagi Cindy, uang itu adalah jalan menuju mimpinya.

Rayuan Costumer Service Pinjol itu berhasil memperdaya Cindy. Meski pada awalnya menolak, Cindy mencoba mendaftar dan meminjam uang sebesar Rp 500 ribu. Namun angka ini dibawah limit pinjaman minimal.

Limit aplikasi pinjol tersebut adalah satu juta rupiah. Mengetahui hal ini, Cindy mengurungkan niat untuk meminjam.

Namun karena dirinya sudah mengisi semua data dan melakukan verifikasi, customer service aplikasi tersebut menelfon dirinya.

CS bertanya mengapa dirinya belum menentukan limit. Dengan manisnya CS tersebut membujuk mahasiswi ini hingga mengiyakan pencairan tersebut.

Lalu saat uang itu cair, Cindy merasa takut dan ingin membatalkan pinjaman. Dengan senang hati CS membantu dirinya. CS meminta Ia mengirimkan uang tersebut ke rekening pembayaran digital (DANA).

Tanpa curiga, Cindy mentransfer uang tersebut. Calon Wisudawati ini masih berkomunimasi setelah uang itu ditransfer. CS mengatakan masih dalam proses.

Namun Ia mendapatkan notifikasi dari aplikasi belanja online (SHOPEE) bahwa ada orang yang berusaha masuk ke akunnya untuk menarik dana pinjaman dari Shoppe.

Seketika Ia sadar dan segera menghubungi orang tersebut, Ia meminta agar orang tersebut mengembalikan dana pada dirinya. Agar uang itu dapat Ia bayarkan jika ada tagihan masuk dari aplikasi Pinjol.

Sayang, kontak sang CS mengilang dan tidak bisa dihubungi. Cindy berusaha terus mencari alternatif lain untuk menghubungi CS termasuk melalui foto. Namun foto yang dimiliki pada Kontak tersebut ternyata gambar yang diambil dari internet.

No handphonepun tak ada yang aktif, apa boleh buat mau tak mau uang yang telah ia miliki dari hasil mengantarkan mengantarkan paket itu raib.

Kini harus mengulang lagi dari awal. Mengumpulkan rupiah sedikit demi sedikit untuk mengakhiri perjalanan perkuliahannya.

Belajar dari kisah ini mimin ingin Viewers lebih hati-hati lagi dalam bertindak, alangkah baiknya jika Viewers memang membutuhkan uang bisa pinjam melalui saudara ataupun teman.

Namun jika Viewers malu Viewers bisa meminjam pada perusahan besar yang tentunya sudah lama ada walau BPKB mobil atau motor Viewers menjadi jaminannya.

Walau begitu sudah pasti hal tersebut aman, dari pada meminjam pada Pinjol. Itu akan merugikan Viewers.

Kisah ini mimin tulis berdasarkan kisah nyata temen mimin, karna mimin sayang dengan Viewers maka dari itu mimin enggan Viewers terjebak hal yang sama.

Oke itu aja sharing dari mimin hari ini, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua ya Viewers bye-bye dan selamat malam minggu.

Baca Juga
Tinggalkan komen