
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah
BENGKULU – Jajaran direksi menyatakan pengunduran diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah (Bank Bengkulu) Tahun Buku 2024. RUPS tersebut digelar di Aula H. Mochtar Azehari, Graha Bank Bengkulu, Lantai 7, pada Kamis (20/3).
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, selaku Pemegang Saham Pengendali, menegaskan bahwa pemegang saham dan pengurus memiliki pemahaman yang sama terkait kondisi Bank Bengkulu serta komitmen kuat untuk terus memajukan bank daerah ini.
“Dalam RUPS tadi, Direktur Utama menyatakan pengunduran diri, dan pemegang saham menerima keputusan tersebut,” ujar Helmi.
Selain Direktur Utama Beni Harjono, Direktur Kepatuhan Juprizal Eka Putra juga turut mengundurkan diri. Untuk mengisi kekosongan jabatan, Iswahyudi—yang saat ini menjabat sebagai Direktur Bisnis Bank Bengkulu—ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama.
“Beberapa komisaris juga mengajukan pengunduran diri. Namun, tidak semuanya diterima. Sebagian kami terima, sebagian lainnya masih dalam pertimbangan,” tambah Helmi.
Salah satu komisaris yang resmi mengundurkan diri adalah Alfian, yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Non-Independen. Helmi menegaskan bahwa proses penggantian dewan direksi ditargetkan rampung dalam dua minggu ke depan, sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu.
Sebelumnya, sejumlah kasus menyeret nama Bank Bengkulu. Beni Harjono selaku Direktur Utama sempat menjadi salah satu nama yang dipanggil KPK atas kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi mantan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.
Terbaru, nama Bank Bengkulu kembali tercoreng setelah pejabat cabang diduga melakukan korupsi yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp 6 miliar. Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Bengkulu telah melakukan penggeledahan dan menyita sejumlah dokumen.
Tidak ada komentar.