
Bengkulu – Orientasi atau target utama pengembangan Pariwisata Indonesia berdasarkan RPJMN 2020-2024 adalah menghasilkan devisa lebih besar.
Hal dikatakan oleh Ketua Pelaksana Calendar of Event (CoE) 2019 Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti saat menghadiri Pembukaan Festival Pesisir Pantai Pajang Bengkulu.
Sebelumunya, kata Esthy, Pemerintah berfokus lebih pada kuantitas kunjungan wisatawan. Kini, Pemerintah beralih kepada kualitas atau nilai – nilai yang menghasilkan devisa lebih besar.
“Jadi sekarang bagaimana pengembangan sektor Pariwisata lebih berkualitas. Dengan target utamanya mendatangkan devisa lebih banyak,” kata Esthy.
Artinya, lanjut Esthy, Pemerintah Daerah harus bisa mengembangkan even – even yang berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan dengan sekala lebih besar dan wisatawan berkunjung lebih lama.
Karena itu, Kementerian Pariwisata mengajak pemerintah daerah memaksimalkan potensi wisata yang dimiliki di daerahnya. Seperti Provinsi Bengkulu memiliki potensi wisata alam yakni pantai panjang, wisata Alam pegunungan serta kaya dengan Seni dan Budaya.
“Pesan Menteri Pariwisata dan Kebudayaan, pengembangan destinasi wisata harus sesuai dengan kondisi Alam dan seni Budaya yang dimiliki masing-masing daerah.” imbuhnya.
Namun, dalam mengembangkan destinasi wisata, Pemerintah juga harus tetap memperhatikan potensi kearifan lokal. Dengan demikian paket wisata daerah, berbasis kearifan lokal.
“Ini sangat perlu diperhatikan,” pungkasnya.
Penulis : Yudi Arisandi
Ryan faluti moeslim
November 19, 2019