Logo

Mengunjungi Makam Inggris, Wisata Sejarah di Kota Bengkulu

KOTA BENGKULU – Keberadaan makam Inggris di Jalan Jitra Kelurahan Teluk Segara Kota Bengkulu tidak kalah populer dari keberadaan Benteng Marlborough. Makam ini berisi puluhan warga Inggris yang meninggal sejak tahun 1714 karena wabah atau perang.

Letaknya hanya sekitar 1 kilometer dari Benteng Marlborough. Makam yang kini diapit pemukiman penduduk dan beberapa kantor pemerintahan ini kini dijadikan sebagai tempat nongkrong atau sekedar melaksakan prewedding.

Monumen restorasi yang ditandatangani Gubernur Razie Yahya, 1991. Foto, BN

Bentuknya jauh berbeda dengan kebanyakan makam di Bengkulu. Kesan angker menjadi terabaikan saat melihat desain makam dengan nuansa khas barat. Arsitektur bangunannya yang indah inilah yang mengundang banyak mata untuk datang ke tempat tersebut.

Menurut cerita, komplek pemakaman ini dulunya menempati tanah seluar hampir 4,5 hektar dan menampung kurang lebih 1000 makam. Namun karena tergerus waktu dan pengembangan pemukiman, hanya tersisa sekitar 50 makam. Itu pun penempatan makamnya tidak lagi beraturan.

Makam Inggris abad ke 17 di Kelurahan Jitra Kota Bengkulu. Foto, BN

Sisa makam ini dapat bertahan karena nisannya yang kokoh. Beberapa diantaranya bahkan masih menyisakan tulisan nama dan tahun meninggal. Seperti pada makam Stokeham Donston yang meninggal pada tahun 1775 di usia 41.

Nisan yang ini terbilang kecil jika dibandingkan dengan nisan pada makam lain. Kabarnya, ukuran makam ini menandakan status jabatan warga Inggris yang meninggal saat itu. Semakin besar ukuran makam maka semakin besar pula pangkatnya.

Makam Inggris abad ke 17 di Kelurahan Jitra Kota Bengkulu. Foto, BN

Nisan yang masih tersisa memiliki bentuk yang beragam. Ada yang hanya berbentuk tugu kecil dan ada pula yang berbentuk peti jenazah. Yang terbesar ketinggiannya mencapai tiga meter berbentuk kubah atau persegi panjang dengan ukiran khusus.

Makam ini pernah direstorasi pada zaman Gubernur Bengkulu Razie Yahya pada tahun 1991. Restorasi ini ditandai dengan monumen yang berdiri di tengah makam. Monumen ini diresmikan dan ditanda tangani oleh Razie Yahya dan perwakiln Inggri Rj Carrick.

Makam Inggris abad ke 17 di Kelurahan Jitra Kota Bengkulu. Foto, BN

Untuk melestarikannya, pemerintah telah menjadikan kompleks makam ini menjadi cagar budaya yang dilindungi oleh Undang-Undang No 11 Tahun 2010. (red/adv)