Logo

Mengungkap Aksi Pelecehan Seksual di Lingkungan Kampus

Ilustrasi

Ilustrasi

BENGKULU – Cerita ini datang dari seorang Mahasiswi di salah satu Kampus negeri yang ada di Kota Bengkulu, Ia membagikan sedikit kisah yang mengoyak hatinya sebagai perempuan.

Sekitar beberapa bulan yang lalu Lusi (nama samaran) Mahasiswi semester 6 ini sedang dekat dengan seorang laki-laki yang merupakan kakak tingkatnya di salah satu Universitas Negeri di Kota Bengkulu.

Setelah merasa berkenalan cukup lama, Lusi merasa sudah kenal dekat dan mengetahui bagaimana sifat laki-laki tersebut. Laki-laki yang didekatinya itu baik, sopan, taat beragam, juga orang yang aktif dalam kegiatan agama.

Suatu hari Lusi diajak bertemu di sebuah taman dekat kampus, yang cukup terkenal luas dan sepi. Sedikit timbul pertanyaan dalam benaknya mengapa mereka harus bertemu di taman yang sepi nan luas itu, namun femikiran tersebut tak bertahan lama. Ia mengiyakan ajakan laki-laki itu.

Fikirnya mereka sudah dekat dan sering bertemu, namun betapa kagetnya Lusi. Usai sampai di tempat tersebut dan bertemu dengan laki-laki itu Ia mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan.

Lusi berusaha kabur namun sayang tanganya di cengkeram kuat oleh laki-laki itu, Lusi menatap mata laki-laki itu dengan lekat matanya penuh nafsu.

Membuat rasa takut Lusi tambah jadi, Lusi seperti mati langkah yang hanya bisa Ia lakukan adalah menangis sejadi-jadinya.

Entah karna takut ketahuan atau merasa khawatir laki-laki tersebut melepaskan cengkeramannya itu, dengan sigap Lusi segera berlari dengan kencang.

Usai kejadian itu Lusi tidak sama sekali berkomunikasi dengan laki-laki tersebut, banyak rumor bertebaran banyak mahasiswi mengalami hal serupa tapi Ia tak berani angkat bicara.

Yang Ia bisa lakukan hanya berdiam karna malu dan tak berani.

Setelah beberapa minggu tak di sangka laki-laki tersebut mencari korban baru, tak disangka korban itu merupakan teman dekat Lusi.

Elia (nama samaran) yang merupakan teman dekatnya ini menceritakan bahwa laki-laki tersebut mendekatinya namun Elia enggan meladeni laki-laki tersebut.

Karna takut temanya itu mengalami hal yang sama dengan dirinya, dengan berani dan mengumpulkan semua perasaan yang bercampur aduk Lusi bercerita tentang apa yang Ia alami.

Elia terkejut mendengar teman baiknya itu menerima perlakuan yang tidak pantas.

Laki-laki tersebut mengajak Elia untuk bertemu namun Lami-laki itu mengajak Elia bertemu di kosannya, Elia menolak dan mengajak laki-laki tersebut bertemu di sebua cafe.

Elia mengajak Lusi pergi ketempat tersebut, betapa terkejutnya laki-laki itu saat melihat Lusi dan Elia. Ia tidak berani menatap Lusi, hanya sesekali melihat Elia dan berbicara. Namun tidak lama.

Setelah kejadian tersebut Lusi dan Elia memutuskan untuk memberikan peringatan kepada mahasiswi lain untuk waspada pada laki-laki yang berkedok kan pendekatan, dan bermodus minta di antarkan makanan di kos atau minta di antarkan obat.

Setelah kejadian itu laki-laki tersebut lenyap seperti ditelan dari muka bumi, Lusi dan Elia ingin melaporkannya pada pihak kampus namun karna rasa iba mereka mengurungkan niatnya.

Hanya dengan cara seperti itu dapat mengurangi bertambahnya korban laki-laki tak bermoral tersebut.

Dari kejadian itu kita sebagai perempuan harus hati-hati terhadap laki-laki yang baru saja kita kenal, ataupun yang telah lama kita kenal.

Kita tidak pernah tau bagaimana isi pemikiran mereka, jika Viewers mengalami hal yang sama seperti Lusi maka ceritakan kejadian tersebut pada orang yang dapat Viewers percaya. Itu saja cerita yang dapat mimin bagikan pada Viewers, cerita ini berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh teman mimin dan menjadi pembelajaran bagi kita semua.