Logo

Launching Bengkulu Tersenyum, Kampung Besurek Mulai Dikenalkan

Gubernur Bengkulu saat disambut dengan atraksi dol

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Bersamaan dengan dilaunchingnya Bengkulu Tersenyum di Sport Center, Minggu (21/5/2017), adapun juga kegiatan lomba disain dan Kampung Besurek. Dalam Kampung Besurek ini menampilkan beberapa pameran dari pengrajin yang masih manual dan penjual Batik Besurek.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Yudi Satria, mengatakan, dibuatnya Kampung Besurek ini untuk menyatukan seluruh pengrajin kain Besurek di Bengkulu. Agar, seluruh pengrajin dapat berkoordinasi terkait baik itu pembuatan, pengolahan atau bahkan pemasaran Batik Besurek.

“Mulai dari kegiatan hari ini kita angkat derajat para pengrajin. Kita kumpulkan nanti dalam satu kampung yang sedang kita pikirkan lokasi dan bangunannya. Disitu nanti bisa kita bina dan kita latih, pastinya akan menjadi tujuan wisata juga,” katanya.

Disampaikanya, daya tarik wisatawan akan kain Batik Besurek sangat tinggi. Wisatawan sangat tertarik baik dengan disain dan karakter Batik Besurek, saat berada di Bengkulu pasti wisatawan menanyakan Batik Besurek.

Pengrajin Batik Besurek yang menampilkan hasil karyanya di Kampung Besurek

“Buktinya juga, bila kami membawa atau menggunakan Batik Besurek ke luar, banyak juga yang bertanya ini batik apa dan sembari memuji,” ujarnya.

Terkait pemasaran, tidak hanya masyarakat saja, nantinya akan mendorong seluruh OPD juga ikut mempromosikan dan memasarkan kain Besurek ini.

Sedangkan, dikatakan Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Hemamalini, S.Sn, bila ingin menjadikan ini sebuah kampung harus melalui beberapa tahapan. Pertama dengan lomba disain tingkat pelajar seperti ini, diketahui setiap kelasnya pelajar memiliki ekstrakulikuler seni, maka itu yang mengikuti lomba ini pelajar SMP, SMA dan SMK.

“Gerak awal cukup bagus. Karena antusias peserta untuk mengikuti lomba ini sangat tinggi. Begitu juga pameran, walaupun belum seluruh ikut pameran tapi gerak awal ini cukup luar biasa,” ujarnya.

Peserta yang mengikuti lomba ini sebanyak 12 orang. Lomba dilaksanakan tiga hari berturut-turut, hari pertama mendisain, kedua pewarnaan, ketiga pencelupan dan sampai jadi satu buah baju. Juri dari tig, satu dari Asosiasi Disain Indonesia yang mewakili bidang ekraf, kedua dari Media Center Pemprov, dari pusat dan dari seni perupa Bengkulu.

Gebrakan bagus juga dilakukan Dinas pariwisata, hadiah yang diberikan cukup besar. Juara pertama Rp 25 juta, juara dua Rp 20 juta, juara tiga 15 juta, harapan satu Rp 10 juta, harapan dua Rp 7,5 juta dan harapan ke tiga Rp 5 juta rupiah.

Peserta lomba saat diberikan arahan oleh juri

“Juara satu sampai harapan satu, setelah mendisain dan pewarnaan, kita berikan apresiasi untuk mengaplikasikan dalam bentuk baju kepegawaian pemerintah,” cetus Ema.

Pernah tercetus dari Disperindag, lanjutnya, lokasi akan dijadikannya Kampung Besurek. Dari Disperindag menunjuk daerah Lempuing, tapi ini belum pasti karena masih dalam pengkajian.

“Berhak menentukan dan membangun itu adalah Disperindag bukan Dinas Pariwisata. Kami hanya mengumpulkan pengrajin bagaimana mereka menyatukan persepsi untuk Batik Besurek ini yang masih manual. Bila sudah ditentukan lokasi Kampung Besurek maka masyarakat setempat secara tidak langsung akan ikut terlibat untuk menambah pencarian mereka sehari-hari,” ungkap dia.

Kegiatan Kampung Besurek ini akan berlanjut selam lima tahun. Nanti selanjutnya akan lakukan pelatihan kepada masyarakat, sosialisasi, bantuan alat dan terakhir produksi batik secara manual.(prw/Hady)