Bengkulu News

Kenapa Kelapa Hijau di Pantai Panjang Lebih Diminati dari Kelapa Kuning?

BENGKULU - Provinsi Bengkulu terkenal dengan keindahan pantainya yang membentang sepanjang tujuh kilometer dengan lebar sekitar 500 meter. Sehingga banyak wisatawan maupun masyarakat lokal yang mampir untuk menikmati keindahan pantai tersebu, sembari menikmati air kelapa segar.


Salah satu penjual es dogan atau kelapa, Yeni (35) tahun menuturkan telah berjualan di tempat tersebut selama 17 tahun. Selama berjualan para wisatawan maupun masyarakat biasa selalu mencari kelapa hijau. Kelapa hijau berkepala merah tersebut banyak diminati karena kandungan airnya yang banyak dengan rasa manis.


“Kalau minta itu banyak kelapa hijau yang kepalanya kemerahan ya. Karena rasanya jauh lebih manis dan banyak airnya,” kata Yeni saat diwawancarai Bengkulunews.co.id Rabu (18/10/23) siang.


Kelapa hijau rupanya banyak dicari karena khasiatnya yang dapat membantu menetralkan penyakit seperti campak, panas dalam bahkan obat batu ginjal. Sedangkan untuk kelapa kuning tidak banyak mengandung air begitu juga rasanya yang kurang manis.


Kelapa sendiri bisa bertahan selama seminggu untuk kelapa muda, sedangkan kelapa tua bisa tahan hingga sebulan. Sekitar seminggu sekali Yeni akan memesan 500 biji kelapa yang dibawa langsung dari daerah pondok kelapa, Bengkulu Utara.


Harga beli satu buah kelapa dari kebun sebesar Rp5 ribu rupiah. Provinsi Bengkulu dikenal cukup banyak menghasilkan kelapa, karena setiap 28 hari sekali pohon tersebut akan berbuah.


Yeni menuturkan dalam satu pandan terdapat 20 buah kelapa hijau, sedangkan untuk kelapa kuning sebanyak 10 hingga 15. Namun tidak jarang juga ditemukan kelapa busuk, dengan kondisi kosong tidak ada air. Kelapa yang busuk akan menghasilkan gas dan memiliki rasa asam.


“Satu atau dua lah pasti ada yang busuk ditemukan pertandannya,“ tambahnya.


Walau begitu Ia tidak mengambil pusing hal tersebut, mengingat masyarakat maupun wisatawan menjadikan buah kelapa minuman favorit penghilang dahaga ketika berada di pinggir pantai.


Ia hanya berharap ke depannya batok kelapa dapat dikelola dengan baik, sehingga membantu perekonomian Bengkulu. Serta wisatawan lebih banyak berdatangan ke Pantai Panjang, agar pedagang juga dapat diuntungkan.


“Ya harapannya ada pengelolaan untuk batok kelapa. Kemudian tempat wisata ini bisa lebih majulah, supaya wisatawan berdatangan. Marena pedagangkan bergantung pada hal itu,” demikian Yeni