Logo

IAIN Bengkulu Gelar Seminar Internasional Bahasa Inggris

Rektor IAIN Bengkulu dan Prof. Mohd. Jafri saat membuka seminar internasional bahasa Inggris 

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Bekerja sama dengan University Sains Malaysia, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu menggelar seminar internasional yang bertemakan “English Language Teaching in The Fully Digital World”. Peserta pada seminar ini yakni guru bahasa Inggris SMP dan SMA serta dosen bahasa Inggris se-Sumatra bagian Selatan (Sumbagsel).

Dalam seminar ini IAIN ingin memecahkan masalah dan isu yang dihadapi para guru dan dosen serta pengajar bahasa Inggris lainnya dalam era digital. Masalah itu sudah banyak dirasakan pengajar beberapa tahun terakhir ini, khususnya guru SMP dan SMA.

Dikatakan Ketua Panitia seminar internasioanal ini, Arif Rahman Hakim, perkembangan era digital ini siswa bahkan mahasiswa terbiasa menggunakan hal-hal yang berbau digital, salah satu contohnya sosial media.

“Sebagai guru, kita tidak bisa membatasi murid untuk tidak menggunakan hal-hal itu dalam kehidupan sehari-hari. Karena, mau tidak mau itu sudah menjadi culture dan habit bagi siswa/i khususnya di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara saat ini,” katanya.

Jadi peran guru, lanjutnya, bagaiaman memfasilitasi siswa/i tersebut belajar bahasa Inggri dengan kompenen digital tersebut.

“Jika dulu banyak alasan tidak belajar bahasa Inggris kekurangan SDM, alat dan yang lain-lain. Sekarang murid bisa mencari partner bicara dari beberapa negara dalam waktu singkat melalui elemen-elemen digital tersebut,” ujarnya.

Dijelaskannya, jadi ada dua pilihan siswa/i itu ingin belajar bahasa Inggris yakni mau atau tidak. Ini karena elemen sudah mendukung.

“Maka itu, semua guru akan dibekali oleh pemateri untuk memfasilitasi murid atau siswa-siswanya,” terang anak kandung Rektor IAIN ini.

Ia juga menyampaikan, para guru di area Sumbagsel ini, bisa menerapkan model-model ekosistem pembelajaran terbaru terkait dengan era digital yang sudah dihadapi beberapa tahun terakhir.

“Output nya, jelas siswa yang lebih kompetitif nanti, dalam persaingan era global, karena kita sudah memasuki masyarakat ekonomi Asia. Setiap pekerjaan membutuhkan bahasa Inggris bahkan menulis bahasa Inggris yang baik. Nah apakah kita ingin jadi pelaku ataukah pengonsumsi saja,” jelasnya.

Masih Arif, sengaja memang pesertanya seluruh pengajar, karena bermuara di gurunya dahulu barulah mengalir pada siswanya. Dalam seminar ini mengundang Associate Prof. Dr. Mohd. Jafre bin Zainal Abidin dari Universiti Sains Malaysia dan Riswanto, Ph. D dari IAIN Bengkulu sebagai pembicara.

Untuk diketahui, kegiatan seminar ini juga salah satu perintis kerja sama di bidang pendidikan antara IAIN Bengkulu dan Universiti Sains Malaysia. IAIN memiliki rencana untuk membuka program studi master S2 di bidang pendidikan bahasa Inggris yang penyelenggaraannya di dua universitas yakni IAIN Bengkulu dan Universiti Sains Malaysia.

Pengajarnya juga akan didatangkan dari Malaysia dan IAIN Bengkulu. Kelas ini akan dibuka tahun depan dan akan dilaksanakan di pasca sarjana IAIN Bengkulu.

“Kelas ini dengan materi dan kurikulum internasional sama persis seperti yang diajarkan di Universiti Sains Malaysia. Bedanya, wisuda akan dilaksanakan di Universiti Sains Malaysia, nantinya mahasiswa akan mendapatkan ijazah master dari sana dengan gelar MID dan dari IAIN akan diberikan sertifikat apresisasi,” pungkas Arif.(prw/Hady)