HUT Bhayangkara ke-79, Polda Bengkulu Dapat Apresiasi dari Tokoh Agama dan Adat

BENGKULU – Menyambut Hari Bhayangkara ke-79, sejumlah tokoh agama dan adat di Provinsi Bengkulu menyampaikan apresiasi atas kinerja jajaran Polda Bengkulu yang dinilai semakin baik dan dekat dengan masyarakat.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bengkulu, Khairudin Wahid salah satunya. Dia menyebut keberadaan Polri, khususnya di wilayah Polda Bengkulu, membuat masyarakat merasa aman dan terlindungi.

“Polri hadir di tengah masyarakat, bukan hanya untuk penegakan hukum, tapi juga menjaga rasa aman. Warga merasa nyaman,” ujarnya, Jumat (20/6/2025).

PWNU berharap ke depan Polri tetap dekat dengan masyarakat dan terus menjaga sinergi yang sudah terjalin.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bengkulu, Zulkarnain Dali, menyoroti tantangan Polri yang semakin besar, mulai dari penyalahgunaan narkoba hingga persoalan remaja.

Meski begitu, ia mengaku melihat langkah-langkah tegas dan pendekatan yang manusiawi dari jajaran kepolisian.

“Kinerja Polda Bengkulu semakin terasa. Ada komunikasi, ada kerja sama dengan tokoh-tokoh agama. Ini penting di tengah kondisi sosial yang makin kompleks,” katanya.

Tak hanya dari tokoh agama, apresiasi juga datang dari Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Bengkulu, Effendi. Menurutnya, hubungan antara Polri dan masyarakat adat Bengkulu selama ini terjalin cukup baik.

“Kita lihat sendiri, pendekatan Restorative Justice sering digunakan dalam menyelesaikan masalah di masyarakat adat. Itu pendekatan yang bijak dan bernilai tinggi,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan bagaimana Polri pernah berhasil menangani potensi konflik etnis pada 2010 lalu, dan sejak saat itu, tetap menjaga kepercayaan masyarakat adat.

Ketiga tokoh tersebut berharap Polri terus berbenah, tetap tegas namun tetap mengedepankan pendekatan yang mengayomi, apalagi di tengah tantangan sosial yang makin rumit.