BENGKULU – Berawal dari hobi bermain gitar, Hasbi, pemilik Bengkel Gitar Bengkulu, berhasil mempertahankan usahanya sejak akhir 2012 dan masih eksis hingga saat ini. Hasbi mengungkapkan bahwa ia memulai bengkel gitar setelah menyadari belum adanya layanan serupa di Bengkulu pada waktu itu.
“Aku memang pemain gitar, hobi otak-atik gitar juga. Akhirnya, aku lihat peluang karena di sini belum ada bengkel gitar,” kata Hasbi, Sabtu (01/02/2025).
Di awal usahanya, Hasbi sempat mencoba layanan custom gitar dengan sistem pemesanan. Namun, layanan ini kurang diminati oleh masyarakat, khususnya para musisi di Bengkulu.
“Di sini ternyata custom gitar kurang diminati,” ujarnya.
Kini, Bengkel Gitar Bengkulu lebih fokus pada reparasi gitar, terutama gitar elektrik. Hasbi menjelaskan bahwa perbaikan yang paling sering dilakukan meliputi perbaikan elektronik, perbaikan patahan, serta pengecatan ulang gitar elektrik.
“Saat ini kebanyakan gitar elektrik yang direparasi,” tambahnya.
Biaya reparasi di bengkel ini cukup bervariasi. Untuk gitar akustik, tarif perbaikan berkisar antara Rp300.000 hingga Rp400.000. Sementara itu, perbaikan gitar elektrik bisa mencapai Rp1.000.000 atau lebih, tergantung tingkat kerusakan.
“Iya, tergantung kerusakannya. Khusus gitar elektrik, biayanya bisa mencapai Rp1.000.000 karena termasuk finishing ulang,” jelas Hasbi.
Selain bengkel gitar, Hasbi juga membuka sebuah warkop bernama “Tobo Woodwork” di tempat yang sama.
Warkop ini menawarkan suasana santai bagi masyarakat untuk menikmati kopi sambil bersantai.
“Iya, di sini juga ada warkop, lokasinya di Jalan Museum, Padang Dedok. Biasanya orang menyebut tempat ini Tobo Woodwork,” sambungnya.
Hasbi berharap kedua usahanya, baik bengkel gitar maupun warkop, dapat terus berkembang dan tetap diminati masyarakat Bengkulu.
“Harapannya, keduanya bisa berjalan lancar,” tutup Hasbi.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!