Logo

Dewan Katakan “Proyek Abadi”, Ini Penjelasan Syafriandi

KOTA BENGKULU – Anggota Komisi II DPRD Kota Bengkulu, Heri Ifzan menyebutkan, bahwa proyek jalan, di Jalan Zainul Arifin, Kecamatan Singaran Pati merupakan proyek abadi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bengkulu.

Sebab menurutnya, setiap tahun dana perbaikan jalan tersebut selalu dianggarkan, namun hingga kini belum terlihat perbaikan yang signifikan.

“Tadi Saya ke lokasi ini, ada yang aneh seakan-akan jadi proyek abadi, tiap tahun dikerjakan dan dianggarkan tapi tidak ada solusi, lokasi simpang rumah sakit DKT sampai simpang kompi,” ujar Heri Ifzan.

Menanggapi pernyataan tersebut, Kepala DPUPR, Syafriandi angkat bicara dan menepis pernyataan Heri Ifzan tersebut.

Menurut Syafriandi,  jalan di Zainul Arifin dari masa dirinya diangkat menjadi PLT DPUPR, pernah diperbaiki, namun bukan disetiap tahun. Perbaikan itu sekitar tahun 2016/2017.

“Jadi jalan Zainul Arifin itu, pernah kita lakukan perbaikan, pernah ya, bukan selalu setiap tahun dilakukan perbaikan, pernah dilakukan pemeliharaan namanya, pada tahun 2016/2017 satu kali, dan itu memang baru diperbaiki di permukaan, tidak melakukan struktur, struktur jalankan seharusnya dari tanah” jelas Syafriandi pada Jumat (20/4/2018).

Ditambahkannya, pada 2017 DPUPR sudah mengajukan dana DAK ke pusat, untuk perbaikan di tahun 2018.

“Di 2017 kita ajukan ke pusat untuk Dana Alokasi Khusus (DAK), alhamdulillah masuk, artinya ini akan dilakukan perbaikan untuk tahun 2018, nah perbaikannya seperti apa?  Ini sudah struktur dengan dana 11,5 M, kalau tahun kemaren itu kita hanya menutup jalan yang berlobang,” imbuhnya.

Menurut Syafriandi, kondisi jalan di Zainal Arifin sangat kompleks, sehingga struktur  beberapa titik memang harus digali dan drainase tidak ada, dalam artian air akan tetap ke jalan.

“Jadi bukan tiap tahun ada anggaran untuk Zainal Arifin, tidak, itu salah boleh buka di Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), dewan yang mengesahkan kok,” ucapnya.

“Saya memimpin menjadi Plt kepala dinas, mulai tahun 2016, baru satu kali kita lakukan perbaikan dan pemeliharaan,  itu tidak merata, tapi spot-spot, tidak apa-apa kalau dikatakan abadi, itu darimana bahasa itu,” sambung Syafriandi.

Walaupun sudah dilelang untuk jalan Zainul Arifin, tapi belum menemukan pemenang dan gagal lelang, namun akan diulangi kembali pelelangan tersebut, sebab kata Syafriandi, per 1 Juni, sudah harus ada pelaksanaan untuk jalan Zainul Arifin.

“Ketika 1 Juni tidak dilaksanakan, maka dana DAK itu tidak akan terserap,” demikian Syafriandi.