Logo

Cerita Tenaga Medis Bengkulu Lebaran Dikarantina

Bengkulu – Desmi lindawati tak pernah membayangkan merayakan idul fitri sendiri dalam kamar akibat pandemi  wabah covid-19. Dia yang bekerja sebagai perawat menangani langsung pasien covid-19 di RSUD M Yunus Bengkulu terpaksa harus berpisah dengan keluarga dan tinggal di asrama Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) sebagai lokasi karantina.

Desmi menuturkan bahwa sudah sejak pertengahan Ramadhan lalu dirinya bersama ke 23 rekannya menempati asrama LPMP.  Lebaran kali ini, kata dia, tradisi maaf-maafan hanya dilakukan lewat telepon dan video call sebagai pengobat rindu bersama keluarga.

“Demi melayani pasien covid kita harus standby. Untuk sementara komunikasi dengan keluarga dan sanak family dilakukan lewat video call,” tutur Desmi.

Selama menjalani karantina, lanjut dia, hanya suami yang datang menemuinya mengantar makanan dan keperluan pribadi. Itu pun, kata dia, hanya sebatas di luar gedung dan menerapkan protokol kesehatan.

Sama halnya diungkapkan Dedi Andreas, tenaga medis RSUD M Yunus yang turut mengangani pasien covid-19. Dia mengatakan Idul Fitri kali ini dia harus menahan rindu dengan keluarga demi menjalankan tugas.

Awalnya, kata Dedi, keluarga belum menerima jika dirinya harus berhadapan dengan pasien corona. Namun setelah dijelaskan akhirnya keluarga mau menerima dan mendukung dirinya sebagai pejuang covid-19.

“Memang berat kami rasakan meninggalkan keluarga apalagi ketika susana lebaran seperti ini,  namun ini memang tugas yang harus kami tunaikan,” ucap Dedi.

Dirinya mengaku terharu ketika Gubernur Rohidin Mersyah datang berkunjung dan bersilaturahmi serta berbagi kebahagian di Hari Raya Idul Fitri 1441 H kepadanya dan rekan-rekan lain.

Dengan mata berkaca-kaca, lelaki yang telah bertugas sebagai tenaga medis sejak tahun 1997 ini, mengaku sangat terkesan atas kepedulian Gubernur Rohidin Mersyah.

Secara khusus kunjungan silaturahmi Gubernur Rohidin ini ingin menyampaikan penghormatan dan rasa terima kasih terhadap semangat pengabdian para pejuang covid-19 provinsi Bengkulu.

“Kita bisa membayangkan kondisi  mereka sebagai pejuang terdepan menghadapi pandemi covid-19. Serta bagaimana rasanya tidak bisa bersama keluarga disuasana lebaran,” tutur Gubernur Rohidin Mersyah usai menyambangi Asrama LPMP.(Rls/Red)