Logo

Cerita Sopir Rela Nginap di SPBU Demi Kebagian Solar: Perusahaan Tolak Pakai BBM Non Subsidi

BENGKULU – Ketersediaan Solar subsidi yang mulai langka di Bengkulu, membuat sejumlah sopir mobil mengantri sepanjang hari untuk mendapatkan bagiannya.

Apit (30) seorang sopir L300 Pick up, mengaku telah mengantri sejak jam satu siang. Walaupun operasi solar baru buka jam 10 malam hingga 3 pagi, Ia beserta supir lain rela antri agar mendapatkan barisan paling depan dan tidak kehabisan kuota.

“Kalau baru datang jam 10, tidak dapat solar lagi. Makanya kita datang lebih awal, ikuti antrian saja,” kata Apit pada Bengkulunews.co.id Selasa (26/07/22) siang.

Tidak ada alternatif lain sebagai pengganti solar, mau tak mau dirinya harus ikut mengantri. Apit juga menuturkan jika ada alternatifpun, pihak perusahaan tidak akan mengeluarkan dana yang besar untuk mengisi bahan bakar seperti Pertamina Dexlite.

“Kalau untuk mobil kita sendiri tidak apa, inikan mobil perusahaan. Mana mau keluarin uang segitukan,” sambungnya.

Ia menjelaskan untuk mobil kecil seperti miliknya dan jenis mobil kecil lain, dapat diisi sebesar Rp250 ribu. Sedangkan untuk mobil pribadi seperti, Inova dan Pajero sebesar Rp300 sampai Rp400 ribu dan mobil bus diberi jatah Rp1 jta untuk mengisi solar.

Apit mengatakan dalam mengantri solar, dirinya telah kehilangan waktu. Sedangkan masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dan berharap kondisi saat ini segera berakhir.

“Harapnya normal lagi, seperti kemarin.Jadi mau isi solar, tidak payah, walau lama palingkan batas satu sampai dua jam tidak seperti sekarang. Inikan udah berjalan sebulan,” demikian Apit.